"Apa?Ada apa? Mengapa? Mengapa Aku tidak boleh seperti Kak Rendy? Bagiku Kakak Rendy itu adalah pria ideal. Dia sangat baik kepada Jasmine" Kata Fachry sambil menatap lekat - lekat kepada Serena.
Serena menggelengkan kepalanya dengan muka pucat pasi. Jangan sampai Ia mengalami nasib seperti Jasmine yang mendapatkan suami seperti Kakaknya. Walaupun dia sangat baik tetapi Dia memaksa Jasmine sampai pingsan. Ia teringat kata - kata Jasmine, Rendy terus menerus menyentuhnya tanpa henti walaupun Ia sudah menjerit - jerit kesakitan. Serena menggendikkan bahunya.
"Demi Tuhan, Fachry. Kau jangan berkata sembarangan lagi" Serena memegang tangan Fachry tanpa sadar dan mencekalnya dengan erat.