Malam itu Mama memasak banyak sekali hidangan lezat.
Seolah akan ada makan malam besar.
Kyra berjalan kedapur melihat Mama.
"Ma,ini banyak sekali" air liurnya hampir menetes melihat makanan di hadapannya.
Harumnya menusuk hidung,ada ayam bakar madu kesukaan Kyra.
Mama hanya tersenyum melihat mulut anaknya yang terbuka lebar.
"Mama mau adain arisan?" tanya Kyra lagi
"Enggak,sayang.." jawab Mama sambil membolak balikkan sate di panggangan.
"Terus??" Kyra berusaha mencari tau
Lagi-lagi Mama hanya tersenyum.
"Ma??" ucapnya lagi
"Udah mandi sana,udah sore ini.Nanti papa pulang marah loh liat kamu belom mandi" tegas Mama membuatnya kesal
Ayah orangnya pembersih,tidak suka melihat anak nya jorok..apalagi tidak mandi tepat waktu.
"Ehm..iya deh" Kyra langsung menuju kamar lalu bergegas mandi
Jam 7malam semua hidangan ada di meja.
Bau nya benar-benar menggoda Kyra.
Tidak lama kemudian,terdengar suara ketukan pintu.
Ketika dia baru saja mau mengambil secentong nasi.
"Sayang..bukain pintu,Nak" perintah Bunda
"Uhm..iya" jawabnya lesu
Kyra bergegas membuka pintu,ketika dia dapati sosok yang dia kenal.
"Tante Sinta.." teriaknya dan langsung memeluknya
"Ayo..sayang,tamu nya kok gak disuruh masuk?" suara Mama membuat dia sadar dari keterkejutannya.
"Yuk,tantee.. Mama masak banyak hari ini.Pantes aja,ternyata tante mau dateng" ucapnya senang
Dia menaruh tas tante nya dikursi sofa dan perlahan duduk kembali.
Dia terus memperhatikan wajah tante Sinta.
Lama sekali tidak ketemu,tante Sinta semakin cantik.
Tante Sinta adalah adik ibu nya,dia masih lajang dan belum menikah.
Kyra hanya mendengar dia beberapa kali menerima lamaran tetapi dia menolaknya.
"Gimana kabar kamu,Sinta?" tanya Papa ramah
"Baik,bang..alhamdulillah" tante Sinta tersenyum
"Kerjaanmu gimana dik?" lanjut Mama
"Baik juga kak,aku ambil cuti 2minggu..aku kangen kalian,apalagi sama Kyra." ucapnya sembari memegang pipi Kyra
Kyra bertemu tante Sinta 5tahun yang lalu ketika kami pergi ke Manado.
Tante Sinta dan Mama tinggal di Manado saat itu.
Dia juga bekerja sebagai seorang pramugari,yang membuat keterbatasan waktu untuk ketemu.
Tante Sinta tipe yang mandiri,karena dia tidak pernah mau merepotkan keluarga apalagi Mama dan Papa.
Meskipun Mama dan Papa adalah keluarga satu-satu nya yang ada.
Kyra sangat menyukai adik Mama satu ini.
Selain cantik dia juga pintar dan sangat ramah.
Walaupun jarang ketemu,tante Sinta sering menelpon melalu aplikasi video call saat itu..yang memungkinkan dia melihat wajahnya.
"Tante sibuk gak?" tanya Kyra sopan membuat tante Sinta kaget tersentak dari lamunannya
"Enggak,Kyra..kenapa?" tanya nya
"Tante,mau aku kenalin ma Bunda gak?orangnya baik loh" Kyra tersenyum,tante Sinta melihatnya heran
"Bunda?Bunda siapa sayang?" tanya nya pada Kyra
"Bunda Sean,Bunda Kyra juga" Kyra langsung mengajak tante pergi kerumah Sean
Rumahnya tidak jauh,tepat disebelah rumah Kyra.
Hari itu hari minggu,mereka tidak bersekolah.
Bunda dan Ayah juga pasti dirumah.
Kyra bersemangat ingin mengenalkan tante pada mereka.
Sebenarnya dia juga ingin ketemu Sean.
"Yumii"
Suara yang dia kenal memanggilklnya dari arah taman.
"Sean,Bunda ada?" tanya Kyra
Sean hanya mengangguk dan lalu berdiri mengikutinya masuk kerumah.
Dia dapati Bunda dan Ayah duduk di sofa.Bunda sedang menikmati cookies di tangannya dan Ayah tetap fokus dengan koran pagi yang dia baca.
"Bunda..." teriak Kyra menghampiri Bunda dan menggiring tante masuk mendekati Bunda
Sejak masuk tante hanya terdiam seperti patung jadi dia terus menariknya yang membuat tante sadar.
"Yumii..Pagi-pagi anak Bunda udah cantik ini" Kyra memeluk Bunda yang langsung mencium rambutnya
"Bunda,wangi.." ucapnya saat mengendus bau di pelukan Bunda
"Bunda siapa?" Bunda menanyainya
"Bundaku" jawab Sean yang tiba-tiba ikut duduk disamping Bunda
Kyra hanya cemberut melihatnya merebut jawaban nya.
"Bunda Sean kan Bunda Yumii juga" ucap Bunda lembut
Tante Sinta hanya tersenyum melihat keponakannya.
Setelah itu Kyra sadar akan tujuannys.
"Bunda,ini tante Sinta..adiknya Mama" sembari dia mengenalkan tante Sinta.Bunda langsung mengulurkan tangan.
"Salam,kak.." ucap tante Sinta ramah
"Cantik" puji Bunda padanya
"Sama kayak Yumii cantiknya" lanjutnya
Tante Sinta hanya tersenyum ramah.
Tidak biasa nya tante Sinta hanya diam tidak menjawab.
Tidak lama kemudian,Ayah selesai membaca koran.
Kyra menghampiri nya langsung
"Yah..tante" ucap Kyra pada Ayah
Ayah mengernyitkan dahi dan membuka kacamata nya
"Sinta??" jawaban Ayah sontak membuat mereka kaget
"Ayah kenal tante Sinta?" tanya Kyra bingung mewakili Bunda dan Sean
"Mas Darwin.." panggil tante Sinta yang membuat Kyra mengernyitkan dahi
"Tante..kenal?" dia bertanya singkat,karena bingung
"Ah itu..tante Sinta sama Ayah dulu kuliah di tempat yang sama." jelas Ayah
"Kuliah sama?" tanya Bunda seolah menyelidik
"Iya kak..aku kebetulan junior Mas Darwin saat itu." tante Sinta lanjut menjelaskan
"Oh gitu." jawaban Bunda membuat suasana hening sementara
Sean menatap Bunda nya,yang membuat mereka bingung.
Tak lama kemudian Sean bicara yang memecahkan keheningan.
"Tante,mau liat taman rumahku gak?aku punya pohon apel.." gumam Sean
Tante hanya mengangguk lalu pergi bersama keponakannya itu ketaman.
Hari ini udara nya sejuk,banyak kicau burung diatas pohon apel itu.
Sean memamerkan beberapa tanaman dengan tante Sinta.
Tante Sinta hanya melirik Kyra tersenyum.
Tadi nya dia sedikit bingung,kenapa Tante Sinta bisa kenal sama Ayah?dan Mama tidak tau sama sekali.
Suasana tadi juga cukup canggung
Tapi untungnya Sean jenius..
Dia pintar menenangkan suasana.