下載應用程式
88.88% Mafia Boys / Chapter 8: 8

章節 8: 8

"Sohyun-ah, jika kau melihatku merintih kesakitan jangan pernah khawatir aku memang begini, jangan memanggil siapapun aku baik-baik saja. Jangan kau hiraukan aku" Jelas Sungjae menahan sakit di dadanya yang terus berdenyut-denyut semakin sakit.

"lalu aku harus bagaimana? Aku tidak bisa melihatmu kesakitan".

"..Apakah ini sangat sakit?" Sohyun meraba letak sakit Sungjae, Sungjaepun menganggukkan kepala.

"Sangat sakit, sampai aku bosan dengan rasa ini, rasa sakit ini menjalar hingga kepalaku".

"Bisakah kau bertahan untukku?" kata Sohyun Senduh. Sungjae menganggukkan kepala dan tersenyum tipis pada bibirnya yang pucat bak mayat.

"Arghhhtttt!!" erang Sungjae menengadahkan kepala melihat langit-langit Rumah yang terpancarkan cahaya sinar lampu.

"ahh! AAAAA!!" Sungjae berusaha menahan sakit sambil meramas sofa yang ia pengang, karena terlalu sakit darah mengalir dari hidung Sungjae.

Dan hal itu membuat Sohyun semakin jadi Khawatirnya.

"sepertinya aku harus menelpon Dokter" Sungjae langsung mencegat Sohyun yang hendak menghubungi Dokter.

"aniya! Jangan! Dengarkan aku jangan!" kata Sungjae menahan sakit. Ia beranjak dari Sofa menuju kamar mandi di rumah Sohyun, ia mengunci pintu itu agar Sohyun tidak melihat penderitaannya.

"kau akan baik-baik saja kan" tangis Sohyun di balik daun pintu kamar mandi itu.

"pergilah kekamarmu! Aku baik-baik saja, sudah kubilang aku sudah terbiasa dengan rasa ini, selamat malam Kim Sohyun". Kata Sungjae dengan Parau.

"YAK!! Bagaimana aku bisa terlelap jika mengetahui kau kesakitan begitu" bentak Sohyun memukul daun pintu keras.

"Aku akan baik-baik saja" Ujar Sungjae semakin parau dan ia tergeletak di lantai kamar mandi menghadap langit-langit kamar mandi, Saat rasa sakit itu mengelegar ia hanya bisa membungkam mulutnya agar tidak terdengar suara kesakitannya dan mengeliat kesakitan dilantai, ia terengah-engah dengan nafasnya yang memburuk.

Pada aliran darah di jantungnya darahnya mengental hingga tak berwarna mereka melainkan hitam pekat, itu adalah warna urat-urat hitam yang timbul di permukaan tubuhnya, urat-urat hita itu tenggelam masuk dan bergabung dengan darah Sungjae pada jantungnya, ia merambat pada jantung kira dan kanan berjalan dengan cepat, urat-urat yang terhubung dengan kepalanya menuju jantung dan rasa sakitnya tergabung di pusat inti itu, mata Sungjae merah padam mata putihnya sudah berubah merah semua, ia sudah tidak bisa mengeluarkan suara. Mulutnya terbuka lebar menahan sakit kedua tanganya menahan pusat sakit, itu adalah punyak klimaks dari rasa  sakitnya, rasa sakit yang ia rasa tidak separah itu, itu sangat sakit hingga lebih dari 10 kali lipat.

Rasanya nyawanya akan tercabut tapi ia di permainkan malaikat pencabut.

"Sungjae! Yook Sungjae!!" teriak Sohyun di balik pintu sambil mengedor-ngedor pintu.

Sayang suara Sohyun tidak bisa terdengar jelas oleh Sungjae yang terlihat kaku bagaikan patung.

"Sungjae bilang padaku kau baik-baik saja kumohon" Tangis Sohyun di luar pintu.

Saat itu Cairan hitam yang bercampur dengan Darah sungjae pada Jantung mengalir keluar menuju rongga mulut melewati pembuluh darah, dan akhirnya Sungjae segera bangun dan memuntahkan Cairan hitam itu di kloset Cairan itu keluar dan sedikit demi sedikit rasa sakitnya meredah hingga cairan hitam kental itu, benar-benar keluar dari tubuhnya, karena sangat lemas Sungjae terkapar jatuh kelantai dan tak sadarkan diri.

Karena mendengar bunyi benda jatuh di lantai, Sohyun segera mencari kunci serep kamar mandinya. Membuka dengan gementar ia sangat khawatir dengan apa yang terjadi di dalam sana.

[…]

Cairan di dalam botol specimen pecah dan itu Cairan yang tertulis nama Yook Sungjae.

"Anak itu telah terbebas! Sialan! Dia akan datang untuk membunuhku!" gumang Pria Hoodie itu meramas gelas anggur yang ia pegang.

"Sungjae! Yook Sungjae!" panggil Sohyun sambil menepuk-nepuk kedua pipi Sungjae agar tersadar.

Sungjae sedikit membuka matanya untuk melihat Sohyun walau ia tidak bisa melihat jelas.

Sohyun segera mengangkat dan berusaha mengangkat tubuh Sungjae menuju kamarnya dan menidurkannya di ranjangnya, ia juga membuka pakaian Sungjae yang penuh dengan darah, saat ia membuka baju Sungjae ia sudah tidak melihat tanda-tanda yang berwarna hitam itu, Sohyun tersenyum

"Kau telah terbebas Yook Sungjae".

Sungjae sudah menganti pakaiannya dan ia terlihat masih sangat lemas, tidak mampu berkata apa-apa danya bisa melihati Sohyun yang duduk disebelahnya dan menatapinya.

"tidurlah, jangan khwatir aku tidak akan memanggil siapa-siapa, aku tahu kau sudah baik-baik saja" ujar Sohyun sambil tersenyum.

Sungjae melihat senyum cantik Sohyun ia menjadi mengingat saat ia memperlakukan kasar Sohyun saat itu, ia melihat senyum Sohyun di remang-remang didalam lemari, sayangnya ia tidak bisa membalas senyum Sohyun saat ini, tubuhnya sangat lemas hingga senyum saja ia tidak bisa. Sungjae menutup matanya dan terlelap dalam tidur.

Keesokkan harinya, Sungjae terbangun karena biasan Cahaya matahari pagi yang berhasil memasuki jendela rumah Sohyun. Kini ia bisa mengendalikan semua tubuhnya untuk bergerak, Sungjae mengucak kedua matanya dan menghirup aroma pagi, tapi ia malah menghirup aroma masakan yang di buat Sohyun pada hari pertamanya.

Sungjae tersenyum, ia menyingkapi bajunya dan ia tidak melihat lagi ada tanda-tanda hitam terkutuk itu pada tubuhnya, ia semakin tersenyum lebar, ia beranjak menuruni ranjang itu dan berjalan menuju sumber aroma masakan yang di masak Sohyun pada pagi hari ini.

"apa yang kau masak?" Tanya Sungjae pada Sohyun yang langsung terkejut akan suara sungjae yang sedikit mengagetinya yang sedang asyik memasak.

"Maaf aku mengagetimu" Sungjae terlihat seperti kucing yang telah melakukan sebuah kesalahan.

"Aniya! Kau sudah bangun. Kemarilah dan bantu aku!" Sohyun menuju kearah Sungjae dan menariknya mendekat pada kompornya.

Setelah selesai memasak makanan pagi, merekapun memakannya.

"Apa tak apa jika sarapan pagi aku memasak makanan berat?" Ujar Sohyun merasa ragu.

"sudah 2 hari aku tidak makan, jadi tak apa. Jangan memasang wajah itu seakan-akan aku akan memarahimu karena memasak makanan berat pada pagi hari" Sohyun langsung tersenyum manis, Sungjae membalas senyuman manis gadis itu.

"Jangan pernah meninggalkan aku lagi, aku ingin berada di sampingmu, jangan merasa kesepian lagi, jangan merasa kehilangan lagi, jangan merasa sedih lagi karea aku akan berada di sampingmu" ujar Sohyun dengan tulus.

"Yakk!! Kau tidak ingat siapa aku?" celoteh Sungjae.

"aku ingin bersamamu"

"kau ingin hidup bersama buronan ini? Heol!" dengus Sungjae menggelengkan kepala.

"aku bisa membantumu, untuk membela dirimu di muka hukum, aku masih menyimpan CCTV saat kita masih di sekolah, kau bisa menjelaskan semuanya pada Publik bahwa kau tahanan Pria psiko itu".

"tunggu sampai aku berhasil membunuh Pria itu, sampai saat itu jangan pernah memberikan itu pada public!"

" mengapa!" seru Sohyun terlihat sedikit emosi.

"aku tidak mau kau pergi menemui Pria psiko itu lagi, kumohon jangan pernah menemuinya lagi! Aku tidak mau kehilanganmu lagi"

Sungjae menggelengkan Kepala,

"aku akan kembali padamu, jadi terima kasih untuk tumpangannya sementara. Buanglah rasa bersalahmu karena memang kau tidak pernah bersalah, Terima kasih Kim Sohyun" kata-kata Sungjae itu bak pisau yang langsung yang menusuk hatinya.

"kau memanfaatkanku?!" Sungjae menggelengkan kepala,

"aku tidak bisa tinggal diam, dengan apa yang pria itu lakukan. Inilah tekad yang aku tanam saat aku bebas darinya jadi bagaimanapun dan apapun penghalangnya aku harus mengakhiri dia untuk hidup".

Semakin Sohyun mencoba untuk memahami tujuan Sungjae ia semakin merasa sedih, tapi setelah memikirkan ia bukan siapa-siapa Sungjae maka ia tidak bisa menghalangi niat Sungjae yang sudah bulat itu.

[..]

Sungjae menghubungi Pengacaranya penjaga perusahaan ayahnya yang juga terikat budak dengan Pria Hoodie itu, bahwa ia telah terbebas dari rantai perbudakkan Pria hoodie itu.

"aku mendengar, jika darahmu bisa menyelamatkan aku dari rantainya" kata Pengacara Sungjae yang merasa senang mendengar jika tuannya telah terbebas.

"Biasakah kau menyelamatkan aku dan keluargaku Tuan?" kata Pria setengah baya itu yang sudah setia menjaga perusahaan ayahnya dan ikut juga menjadi budak Pria Hoodie itu karena ia adalah orang-orang keluarga Yook.

"kapan kita akan bertemu, tenanglah aku akan membebaskan kalian. Jaga keselamatan kalian sampai aku tiba" Sungjae mengambil jaketnya dan berpamitan pada Sohyun.

"kau akan kembalikan!?" Sungjae mengangguk dan pergi tanpa merasa canggung.

Mengapa Sungjae harus menghubungi Pengacaranya dan tidak langsung menemui Pria hoodie itu untuk bertemu dan membunuhnya, itu karena Pengacara dan keluarganya terikat tali dengan Pria Hoodie itu, jika Pria Hoodie itu ia bunuh maka semua pengikut dan budaknya akan ikut musnah juga dan mati.

Jadi sebelum ia membunuh Pria itu maka ia menyelamatkan orang-orangnya yang terikut menjadi budak Pria Hoodie itu.

Sungjae menemui Pengacara itu secara diam-diam bersama keluarga Pengacaranya yang ada beberapa orang, Ayah dan ibunya, istri dan keempat anaknya, juga paman-paman dan bibinya, ibu dan ayah mertuanya, keponankanya dan juga saudara dan saudarinya juga dari istrinya, sepupu-sepupunya dan dari istrinya, semua keluarganya berkumpul di sana menantikan Sungjae.

Saat tiba Sungjae tidak pernah menyangka keluarga yang terlihat sangat banyak, ia menjadi merasa bersalah pada keluarga pengacara itu yang terlibat. Ia harus mentraferkan darahnya kepada mereka semua, dan itu bisa membunuhnya karena ia hanya bisa menyelamatkan satu orang, tipe darahnya O dan bisa mentranfer kesemua kalangan, namun tipe darah tidak penting cairan darah yang terkandung dalam darah Sungjae yang sangat penting karena bisa mengeluarkan benda-benda hitam itu.

"kalian masih mengonsumsi Cairan yang Pria itu berikan?" Semuanya pada mengangguk, Sungjae berinisiatif untuk memisahkan para pria yang masih mudah untuk tidak mengonsumsi Cairan itu lagi dan menahan rasa sakitnya.

Sementara para pria paru baya dan wanita paru baya juga, anak-anak ia akan berusaha menranfer darahnya sebisanya sambil menunggu mereka yang ia pisahkan.

Tapi mengingat kondisinya yang belum seluruhnya kembali semua, ia tidak tegah melihat anak-anak kecil merintih kesakitan bila tidak mengonsumsi cairan itu.

"Maafkan aku, tubuhku belum pulih total, aku masih kehilangan banyak darah" kata Sungjae berkaca-kaca melihat anak-anak kecil yang menangis kesakitan. Ia mengambil jarum infuse dan selang itu menusuk ke urat nadinya untuk mentranfer darahnya.

"tuan tunggu, aku mengerti keadaanmu. Jangan memaksakan diri kami akan menunggu sampai kau benar-benar pulih" cegat Pengacara itu.

"kau tidak pernah merasakan rasa sakit yang aku tahan selama 7 hari lebih tidak mengonsumsi itu, mereka masih kecil dan kau sudah sangat tua, kalian tidak akan tahan. Ini semua salahku. Karena aku kalian jadi begini" Sungjae meneteskan airmata merasa sangat bersalah.

"kami membutuhkanmu, hanya kau yang bisa menyelamatkan kami"

Sungjae menepis tangan Pengacara itu, ia kembali menusukkan jarum itu pada urat nadinya. Dan menghubungkan pada salah satu anak yang paling terkecil di antara mereka.

Terlihat Sungjae menahan sakit saat darahnya keluar, ia juga sedang kekurangan darah dan harus mengeluarkan darahnya. Ia menahan nafas dan memejamkan matanya berharap darahnya bisa mencukupi untuk anak itu.

Pengacara itu menyingkapi baju anak itu dan melihat sedikit demi sedikit tenda-tanda hitam itu menyudut menghilang.

SungJae semakin memucat, Pria itu tak tegah melihat Sungjae yang terlihat tersiksa, ia hendak melepaskan jarum itu namun di halangi oleh Sungjae.

"Aku baik-baik saja" selama beberapa jam. Anak itu telah terbebas dari tanda-tanda hitam itu. Pengacara itu membuka jarum itu pada tangan Sungjae dan anak kecil itu.

Semua anggota keluarga bersorak senang karena anggota keluarganya selamat dan terbebas. Saat Sungjae hendak melihat keadaan anak itu ia terjatuh tak sadarkan diri.

Vote

Ya

Jangan lupa follow si author ya RAFXBACK dan Follow juga akun saya terima kasih

Tungguin keselanjutannya ya

Tobecountinue


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C8
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄