Memaafkan tidak semudah yang mereka katakan, aku sudah mencoba menerima di dalam logika ku bahwa wanita itu adalah Mama yang sudah melahirkan ku dan tidak seharusnya aku membencinya Seperti ini, tapi kala hatiku mengingat Papa entah mengapa wajah pertama yang ingin aku benci adalah Mama.
Aku mengambil kunci di dalam dompet ku dan membuka pintu kamar kosaan, saat itu aku mendengar suara mobil Mas Arya semakin menjauh dari kosan ku. Aku menarik nafas lega dan membuka pintu kamar ku perlaha, baru saja Selangkah masuk kedalam tiba tiba seseorang menarik tangan ku kuat membuat ku berputar dan hampir saja jantung ku lepas karena kaget.
Saat itu pria dengan stelan Jas mewah berwarna hitam menatap ku dengan mata memerah dan wajah marah.
" Untuk apa kau kemari...? Tanya Naya sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Alvin.
" Kenapa bertanya ? Bukan kah aku adalah Pacar mu...!!! Kata Alvin dengan suara kesal.