Aula yang tadinya penuh dengan banyak orang, seketika menjadi sepi. Seseorang yang dipanggil bernama ayah tersebut, baru saja meninggalkan pertemuan dengan perasaan senang. Dan beberapa petugas yang berada di level bawah, sibuk membersihkan lumuran darah yang masih berbekas pada permukaan lantai.
Gin dan Jane belum meninggalkan aula tersebut, mereka saling menatap dalam diam. Seperti sedang memendam kebencian satu sama lain, tapi Jane berusa untuk tidak menghiraukan pandangan tersebut. Apalagi Gin baru saja mendapatkan pujian dari ayah.
"Kau ada waktu malam ini?" tanya Gin, ketika Jane baru saja berjala melewati dirinya.
"Aku rasa malam ini, ayah akan mengadakan pesta kecil untuk keberhasilanmu." Ucap Jane dengan intonasi yang terlalu datar, berkesan tidak peduli sama sekali.
"Aku tidak akan hadir, meskipun itu perayaan untukku. Aku tidak suka pesta." Jawab Gin dengan jujur.