Present
Jane menatap Henry yang sedang merapikan diri. Pria itu sudah akan bergegas meninggalkan Jane kembali dalam kesendirian. Padahal semalam mereka berdua sudah melepas rasa rindu satu sama lain.
"Mungkin aku tidak bisa datang nanti malam," ucap Henry ketika dia sudah memakai setelan jas hitam yang baru saja ia kancingkan.
Sedangkan Jane sedang duduk pada tepi jendela menggunakan gaun tidur dan salah satu kakinya ia tekuk. Jane meletakkan wajahnya yang sedang bertopang sambil ia memperlihatkan ekspresi datar ketika Henry mengatakan hal tersebut kepadanya.
Henry memberikan kecupan pada kening Jane, kemudian kecupan itu menurun hingga bibir Jane. Dia melumatnya dengan lembut dan perlahan setelah itu ia menangkup pipi Jane dan memandangi mata biru Jane yang indah.
"Aku sudah berjanji kepadamu kalau aku akan membahagiakanmu. Jane? Kau boleh marah kepadaku, tapi aku tetap mencintaimu dan kau adalah istriku," ucap Henry dengan meyakinkan.