Sarah merasa terkejut dengan pertanyaan Ditya. "Aku . . ." jawabnya ragu.
"Kalau kakak mau cerita, kakak boleh kok, cerita sama aku. Tapi kalau kakak mau simpan itu untuk diri sendiri juga nggak apa-apa." Ditya tersenyum tulus pada Sarah.
Walaupun Sarah baru bertemu Ditya beberapa kali, tapi Sarah bisa merasakan kalau Ditya adalah perempuan yang baik. Namun Sarah masih ragu apakah dia harus menceritakan perasaannya kepada Ditya atau tidak.
"Aku sebenarnya memang menyukai Randy. Memangnya kelihatan banget ya, Dit?" tanya Sarah malu.
Ditya mengangguk, "Aku bisa melihatnya dari raut wajah kakak setiap kali kakak melihat kak Randy. Kak Randy nya aja yang bodoh sampai-sampai dia tidak bisa menyadari hal ini."
Sarah tertawa mendengar Ditya mengatai Randy.
Lalu Ditya bertanya lagi, "Kalau boleh tau, sejak kapan kakak menyukai Kak Randy?"