Benjamin menatap pria tua didepannya dengan wajah teramat serius, bahkan ia dengan sengaja menyentuh semua kerutan yang ada pada wajah Alan Smith. Pria itu sedang duduk pada sebuah kursi, yang berada dekat dengan sisi jendela. Sedangkan Benjamin, dia berada dipangkuan Alan Smith.
"Sampai kapan kau akan menyentuh wajahku?" Tanya Alan Smith, karena Benjamin masih terus mengamati setiap kerutan pada wajahnya. "Apa kau benar kakekku?" Tanya Benjamin yang masih tidak percaya.
Alan Smith segera saja tertawa dengan puas, semakin ia mendekatkan wajahnya pada wajah Benjamin. "Apa kau tidak melihat kemiripan antara aku dengan ibumu?" Alan melebarkan kedua matanya, dan Benjamin menggeleng perlahan.
"Wajah ibuku sangat halus, dan tidak keriput sepertimu." Ucap Benjamin cepat.