(Konten ini mengandung unsur kekerasan, dan pembunuhan. harap kebijakan pembaca dalam menyikapinya)
Air mata itu sudah mengering, rasa sakit, perih dan jijik muncul bercampur menjadi satu. Kedua tangannya terkulai dengan lemas setelah melayani nafsu bejat seorang pria yang masih berada tidak jauh darinya.
Wajah bengis Toro sudah lagi tidak terlihat, ia sedang mengenakan pakaiannya dengan perlahan. Posisinya saat itu sedang membelakangi tubuh Melisa. Toro tahu kalau gadis remaja itu masih terkulai lemas diatas meja, karena sudah memuaskan nafsu tertingginya untuk kesekian kalinya. Dan tidak terhitung berapa lama, waktu yang sudah ia habiskan bersama dengan memperkosa Melisa.