下載應用程式
90.62% MENGEJAR BAHAGIA DENGAN ORANG YANG RUMIT / Chapter 29: Jodoh Alex 1

章節 29: Jodoh Alex 1

Waktu sangat panjang untuk dihabiskan dirumah besar ini untuk Zahra dan Amira.Mereka berdua adalah orang asing yang diperlakukan dengan baik oleh Alex dan keluarganya.

"Zahra...sampai kapan kita akan tinggal disini?"Amira menyandarkan kepalanya pada sofa lembut dan mahal yang kini dia duduki.

"Kita pulang sore ini,biar bagaimanapun kita tidak mempunyai hak untuk terus tinggal disini,lagi pula itu sangat tidak sopan,aku dan Alex belum ada ikatan apapun."

"Setelah aku berpisah dengan suamiku,aku akan pergi keluar negri,aku akan bekerja disana,demi kebaikan semua."Amira mengutarakan rencananya.

"Apakah kamu serius? kemana kamu akan pergi?"Zahra kelihatan syok.

"Mungkin ke korea atau jepang."Amira tersenyum.

Zahra memandangi Amira,perasaannya sangat tidak menentu.

"Kamu akan baik-baik saja bersama Alex,aku akan tenang meninggalkanmu disini."Amira terlihat tenang saat mengatakan itu.

"Apakah harus seperti itu jalan terbaik?"Zahra sedih.

"Aku sudah banyak melakukan kesalahan,jika aku tetap disini aku akan sangat merasa bersalah terhadap Denis dan tante Kartika,terlebih pada oma."Amira meyakinkan Zahra,suaranya yang lembut membuat Zahra semakin merasa sedih.

Zahra tidak berkata apa-apa,ketika bel berbunyi dan pelayan dirumah itu membukakan pintu untuk seseorang yang datang.

"Kemana semua orang?"Terdengar suara seorang perempuan.

Zahra dan Amira datang keruang tamu untuk melihat siapa yang datang.

Disana ada tiga orang dengan barang-barang bawaannya.Sepertinya mereka adalah sepasang suami istri dan putrinya.

"Siapa mereka?"Wanita paruh baya itu bertanya pada pelayan.

"Maaf nyonya,Nona Zahra dan nona Amira adalah tamu tuan Alex."Jawab pelayan dengan patuh.

"Bawa barang-barang kami ke kamar."Gadis itu memerintahkan pelayan seperti seorang putri.Penampilannya sangat menarik,modis dan cantik.

"Halo...perkenalkan saya Bram Setiawan,ini Sukma istri saya dan ini Renata putri saya."Lelaki itu memperkenalkan keluarganya.

"Saya Amira dan ini Zahra calon tunangan Alex."Amira tidak senang dengan keluarga ini.

"Apa...calon tunangan Alex?"Renata bertanya tidak percaya.

Alex datang saat itu.

"Selamat sore...."

Semua mata tertuju pada Alex,

"Alex....apa kabarmu nak?"Baram menyapa Alex.

"Aku baik-baik saja,ada apa om? Kenapa datang tidak memberi kabar terlebih dahulu."Suara Alex terdengar sangat datar dan tenang.

"Alex....aku sangat merindukanmu,kita sudah lama tidak bertemu,kamu tidak pernah lagi mengunjungiku."Renata memeluk Alex dan menciumi pipinya.

Wajah Zahra memerah melihat pemandangan ini tapi dia segera menepiskan fikiran negatifnya,mungkin mereka adalah keluarga.

"Dimana oma dan tentemu?"Sukma celingukkan.

"Mereka tidak dirumah,"Alex menjawab singkat,Renata menggandeng lengannya dengan manja.

"Siapa dia? aku tidak suka."Amira berbisik pada Zahra.

Zahra hanya menggenggam tangan Amira agar tidak menimbulkan keributan.

"Om tante juga Rere pasti sangat lelah,sebaiknya rehat dulu dikamar yang sudah disediakan pelayan."Alex memerintahkan beberapa pelayan untuk mengantar mereka kekamarnya masing-masing.

Tinggal mereka bertiga diruangan tamu itu.Alex,Zahra dan Amira.

"Aku kekamarku."Amira memberi kesempatan pada Alex dan Zahra untuk berbicara.Biar bagaimanapun Zahra pasti menuntut penjelasan pada Alex.

Setelah Amira masuk Zahra tidak berbicara begitupun Akex.

"Aku juga akan masuk,kami akan pulang sore ini."Setelah beberapa menit mereka saling membisu akhirnya Zahra membuka suaranya.

"Zahra tunggu dulu."Alex menarik tangan Zahra ketika Zahra berbalik dan melangkahkan kakinya.

Zahra menghentikan langkah kakinya namun tidak memutar tubuhnya.Mulutnya juga terdiam.

"Apakah kamu cemburu...?"Alex bertanya dengan sangat hati-hati.

"Hahahahaha.....cemburu?"Zahra tertawa kaku.

Alex membalikkan tubuh Zahra untuk berhadapan dengannya.Saat keduanya saling menatap tidak seorangpun membuka suaranya sampai beberapa menit.

"Jangan konyol Alex,kamu membuang waktuku saja?"Zahra berbalik dan jembali melangkahkan kakinya.Namun sekali lagi Alex menghentikannya.

"Kenapa marah?"Suara alex terdengar sangat datar dan dingin.

"Siapa yang marah?"Zahra sedikit menekan suaranya,alinya juga terlihat berkerut.

"Lalu?"Alex masih bertanya dengan raut wajahnya yang dingin.

"Lalu?"Zahra mengerutkan keningnya,kemudian memutarkan tubuhnya kembali dan melangkahkan kakinya untuk pergi kekamarnya.

Alex menarik tangan Zahra untuk menghentikannya kembali,kemudian memeluk tubuhnya yang mungil dari belakang.

"Cuma kamu,jangan marah lagi."Kata-kata Alex sangat singkat namun mampu menyejukkan hati Zahra.

"Hei....nanti dilihat orang."Zahra berusaha melepaskan tubuhnya yang tenggelam dari pelukan Alex.

"Aku tidak perduli,biar mereka tau."Alex semakin mempererat pelukkannya,kepalanya tertunduk diatas bahu Zahra.hembusan nafasnya membuat Zahra nyaman dengan posisi itu.

"Masih banyak yang harus kita kerjakan,jangan buang waktu,ayolah..."Zahra menepuk-nepuk kepala Alex dengan lembut.

"Sudah tidak marah lagi?"Alex bertanya dengan suara yang sangat lembut.

"Aku tidak marah?"Suasana hati Zahra berubah saat diperlakukan Alex seperti itu.

"Benarkah?"Alex berbisik tepat ditelinga Zahra.

"Jangan seperti itu,kamu membuatku takut."Zahra mengelak setelah merasakaan sesuatu pada dirinya.

"Ayo lepaskan Alex..!"Zahra berusaha membuka pelukan Alex.

"Aku tidak mau,aku takut kamu akan meninggalkanku."Alex memberi ciuman lembut dibelakang daun telinga Zahra.

"Alex jangan lakukan itu."Zahra memberontak,takut tidak bisa mengendalikan dirinya setelah Alex memberikan ciuman itu.

Zahra menginjak kaki Alex dengan sengaja.

"Aduh...."Alex melepaskan pelukannya.

Zahra berhasil melarikan diri.

"Rasakan itu,jangan coba-ciba berbuat mesum padaku."Zahra menjulurkan lidahnya sebelum pergi meninggalkan Alex.

"Hey....jangan kabur kamu."Alex berlari mengejar Zahra.

"Hey pergi sana,jangan ikutin aku."Zahra berlarian menghindari Alex.

"Aku akan terus mengikutimu,jangan kabur kamu."Alex terus mengikuti Zahra dari belakang dengan berlari-lari kecil,jika Alex mempercepat laju larinya pasti dengan mudah tangannya menangkap tubuh Zahra,tapi dia sengaja tidak melakukannya.

"Alex....pergi sana."Zahra mulai kelelahan.

"Kamu berhenti disitu,atau aku akan terus mengejarmu."Alex tidak memperdulikan peringatan Zahra.

Cukup lama mereka berlari dan mengejar,sampai akhirnya Zahra kelelehan dan berhenti.

"Kemarilah."Alex merentangkan kedua tangannya memberikan isyarat untuk Zahra agar datang ke pelukkannya.

"Aku tidak mau."Zahra menolak dengan nafasnya yang terengah-engah.

"Kamu sangat seksi jika seperti ini."Alex memaksa Zahra saat memeluknya.

"Kamu mendengar itu?"Alex bertanya sambil memeluk Zahra.

"Apa?"Zahra keheranan.

"Detak jantungku......"Alex terdiam kemudian melanjutkan kata-katanya.

"Dia akan berhenti jika kamu pergi,Cuma kamu yang ada dihatiku."

"Gombal...."Zahra mencubit pinggang Alex.

"Cubitlah sepuasmu,aku tidak perduli rasa sakitnya,"Alex tidak memperdulikan cubitan Zahra.

Zahra menghentikan aksinya setelah mendengar kata-kata Alex.

"Apa kamu serius dengan semua kata-katamu?"Zahra melingkarkan tangannya pada pinggang Alex.

"Tentu saja."perasaan Alex hanyut semakin dalam bersama pelukannya oada Zahra.

"Aku tidak percaya?"Zahra masih meletakkan kepalanha di dada Alex yang bidang.

"Aku lebih baik mati,dari pada hidup tanpamu."Alex memejamkan matanya.

"Bicara apa kamu?"Zahra memukul punggung Alex.

"Apa kamu takut jika aku mati?"Alex tersenyum menerimah pukulan dipunggungnya.

"Tutup mulutmu."Zahra memarahi Alex.

Keduanya merasakan kenyamanan satu sama lain dalam pelukan itu.

"Hei....bagaimana jika suatu saat aku berselingkuh?"Alex tiba-tiba memberikan pertanyaan konyol.

"Kalau kau berani berbuat itu,maka aku akan membunuhmu!"Zahra berkata tegas.

"Kejam sekali."Alex masih menggoda Zahra.

"Jangan macam-macam denganku."Zahra tedengar sangat galak.

Alex mendaratkan ciuman lembut di kening Zahra.

"Aku sangat menyayangimu."Alex berkata dengan suara lembut.

"Kamu bohong."Zahra membalikkan keadaan.

Alex:"..."

"Walaupun aku berbohong kamu akan tetap percaya."Alex membalas Zahra.

"Kamu..."Zahra memukul punggung Alex.

Lalu keduanya tertawa bersamaan.

"Ehem...ehemmm.."Renata datang dan melihat pertujujan itu.

Zahra ingin melepaskan tubuhnya darinpelukan Alex,tapi Alex menolaknya.

"Biar saja seperti ini,aku tidak keberatannjika orang lain melihatnya."Kata-kata Alex membuat wajah Renata merah menahan marahnya.

"Siapa perempuan ini?"Renata melotot pada Zahra.

"Calon istriku."Alex menjawab singkat tanpa melepaskan Zahra dari pelukannya.

"Apa maksudmu? Aku calon istrimu,apa kamu lupa?"Renata berteriak pada Alex dan Zahra.

Zahra bingung mendengar itu,wajahnya mendongak keatas melihat wajah Alex.

"Apakah aku pernah menyetujui perjodohan yang tidak masuk akal ini? Bahkan kedua alm orang tuaku juga tidak pernah memberitahukan siapapun termasuk oma.Bukankah oma juga sudah menolak ini sebelumnya sampai orang tuamu memberikan bukti pada kami?"Alex berkata dengan emosi.

Zahra khawatir melihat Alex dengan keadaan seperti itu.

"Hey....jangan marah-marah."Zahra berusaha membuat Alex meredakan amarahnya.


章節 30: Jodoh Alex 2

"Zahra aku fikir Alex melakukan hal yang benar."Amira datang ketika mendengar suara Alex berteriak.

"Kamu tau apa? jangan campuri urusan orang."Renata memberi peringatan oada Amira dengan jari telunjuknya.

"Kamu akan menghadapiku sebelum membuat hati Zahra terluka.Aku takkan membiarkan itu terkadi.Jangan paksakan cinta atau kamu akan menangis darah."Amira serius dengan kata-katanya.

"Amira....."Zahra memberi isyarat pada Amira untuk berhenti.

"Ada apa ini?"Bram dan istrinya datang untuk melihat keributan itu.

"Pergilah dari sini,aku masih memberikan maaf,atau aku akan menghancurkan kalian hingga tidak ada yang tersisa lagi."Alex berkata tanpa emosi.

"Re...apa yang sedang kamu lakukan,kenapa Alex marah?"Sukma berpura-pura tidak tahu.

" Alex....Maafkanlah Rere,dia belum mengerti."Bram berusaha membuat hati Alex luluh.

"Apakah tidak sebaiknya kalian memelihara kerbau,jika kalian sudah bangkrut kalian bisa menjual atau menyembelihnya untuk dimakan."Alex memberi pukulan telak.

"Alex kau....."Sebelum Renata selesai dengan teriakannya Sukma menghentikannya.

"Plak....."Tamparan mendarat dipipi Renata.

"Mama sangat kecewa.....kamu tidak tau sopan santun,kamu berteriak dirumah orang,apa seperti ini mama mendidikmu?"Sukma berpura-pura menangis.

"Ajak Rere kekamarnya,papa ingin berbicara dengan Alex."Bram memberi perintah pada sukma istrinya.

Zahra dan Amira terdiam menyaksikan pertunjukan palsu itu.Untuk Alex dan Amira itu sangat terlihat drama,namun untuk Zahra,itu adalah keributan dalam keluarga yang sangat tragis.

"Alex.....om sangat menyesal dengan sikap Rere,maafkan lah dia."Bram melanjutkan dramanya.

"Aku tau om bangkrut,tidak usah bertele-tele.Jangan ungkit-ungkit perjodohan palsu itu,om sudah tau jawabannya."Alex sangat to the point.

Wajah Bram memanas seketika,seperti guyuran air mendidih disiramkan ke wajahnya.

"Jangan buat keributan disini,aku akan menstranfer kerekening om,ini yang terakhir,jika om membuat masalah lagi,aku tidak akan membantu lagi."Alex semakin membuat Bram menahan rasa malunya.

"Kalian berdua oergilah untuk bersiap-siap,kita akan menjalankan misi kita malam ini juga."Alex memberi perintah pada Zahra dan Amira seperti pada bawahannya.Mungkin dia masih terbawa emosi.

Zahra tidak bergerak dari tempatnya,matanya menyipit memberi isyarat pada Alex bahwa dia tidak senang diperlakukan seperti itu."

"Maaf kan aku sayang...."Alex membelai wajah Zahra dengan tangan kanannya.

"Aku tidak sengaja melakukan itu."Alex sangat buruk ketika dalam keadaan emosi.

"Amira... bantu aku merayu Zahra."Alex meminta bala bantuan.

"Kalian selalu membuatku iri."Amira mendengus.

Bram melihat pertunjukkan itu dengan mengutuk dalam hatinya.Dua bersumpah akan menghancurkan kesombongan Alex.Saat ini mungkin dia berada di dasar tapi suatu saat dia akan memegang seluruh kendali,dan membuat Alex bertekuk lutut dikakinya.

Mereka bertiga meninggalkan Bram berdiri melamun dan bermain dengan imajinasinya.Dia fikir akan begitu mudahnya membuat Alex jatuh.Dia tidak pernah berfikir tentang kekuatan yang dimiliki Alex.

"Kamu sangat beruntung."Amira melemparkan tubuhnya diatas kasur di kamar tidur Zahra.

"Kamu akan menemukan pria yang baik juga."Zahra tersenyum pada Amira.

"Apakah aku mengganggu?"Zahra dan Amira terkejut melihat Alex tiba-tiba di kamar Zahra.

"Alex....ada apa? Kenapa kesini?"Zahra tampak keberatan.

"Hei....tenang sayang aku tidak akan macam-macam,ada Amira disini."Alex tersenyum licik.

"Apakah itu isyarat untuk mengusirku?"Amira sangat pintar.

"Jangan pergi,aku tidak merasa aman sekarang."Zahra melarang Amira untuk pergi dari kamarnya.

"Hahahhaahahaha...aku hanya ingin menyuruh Amira menghubungi om Anton,ajak ketemuan di Cafe,aku sudah mempersiapkan semuanya."Alex berhasil menggoda Zahra.

"Kalian akan bersamaku kan?"Amira terlihat khawatir.

"Zahra akan menemanimu,aku akan memantau di balik layar.Aku juga sudah menyuruh orang-orangku untuk berjaga-jaga."Alex meyakinkan Amira.

"Apa kamu siap Amira?"Alex melihat keraguan pada Amira.

"Aku takut..."Amira berkata jujur.

"Kita harus menyelesaikan masalah ini secepatnya."Alex kembali meyakinkan Amira.

"Baiklah..."Amira menarik nafasnya dalam-dalam.

"Okey,hubungi dia sekarang."Alex meminta Amira untuk menelepon Anton.

"Sayang,sudah menjelang maghrib,bersiap-siaplah."Alex meminta Zahra untuk bersiap-siap.

"Apa aku memberikanmu izin untuk manggilku dengan sebutan itu?"Zahra sengaja mencari masalah dengan Alex.

"Ayolah....jangan membuatku gemas,ada Amira disini."Alex menanggapi Zahra dengan fikiran kotornya.

"huuuhhh....baiklah,aku akan memberikan kalian kesempatan untuk berdua."Amira pergi kekamarnya.

"Sekarang apa?"Tanya Alex pada Zahra setelah tinggal mereka berdua didalam kamar.

"Kamu bisa melakukan apa?"Nada suara Zahra terdengar menantang.

"Kamu yang meminta."Alex mendekat pada Zahra.

"Hey jangan mesum."Zahra mengancam Alex dengan jari telunjuknya.

Alex semakin mendekatkan tubuhnya oada Zahra,kemudian menggigit jari telunjuk Zahra yang mengacung didepan wajahnya.

"Aw....."Zahra spontan menarik jari telunjuknya dari mulut Alex.

"Jangan macam-macam Alex."Zahra mendorong tubuh Alex agar menjauh darinya.

Alex mengunci gerakan Zahra dan menyudutkan tubuhnya ke tepi ranjang.

"Kamu yang menantangku.Ada apa?Apa kamu takut."Alex sengaja menggoda Zahra.

Zahra bermaksud mendorong Alex dengan kedua tangannya,namun tenaganya tidak sekuat tenaga Alex,Alex menangkap kedua tangan Zahra dan semakin membuat tubuh Zahra terpojok,alhasil Zahra tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan jatuh diatas tempat tidur,gerakan ini otomatis menarik tubuh Alex.Alex dengan sengaja membiarkan hal itu.Tubuhnya saat ini menimpah Zahra.Wajah mereka begitu dekat,saling menatap namun tidak bersuara.Nafas keduanya saling memburu.Jarak yang begitu dekatbiat keduanya tetap terpaku tanpa kata.Mata mereka masih saling memandang jauh kedalam satu sama lain.

"Apakah kalian serius akan berbuat sesuatu?"Amira berdiri menyilangkan tangannya didada sambil melihat adegan itu.

"ssssshhhh.....sejak kapan kamu disitu? Mengganggu saja."Alex menolehkan wajahnya,tanpa merubah posisi tubuhnya.

"Sejak tadi."Amira masih memandangi mereka berdua.

"Awas...."Zahra berusaha menyingkirkan tubuh Alex dari tubuhnya.Mau tidak mau Alex melepaskan posisi tubuhnya.

"Aku belum berbuat apa pun,kamu datang mengganggu kami."Alex menggerutu pada Amira.

"Kamu sangat payah,banyak jedah yang kamu buang,aku heran kalian sedang berbuat apa?Aku fikir kalian tadi patung."Amira membuat Alex dan Zahra meras malu.

"Bicara apa kamu?"Zahra terlihat kesal.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C29
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank 200+ 推薦票榜
Stone 0 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄

tip 段落評論

段落註釋功能現已上線!將滑鼠移到任何段落上,然後按下圖示以添加您的評論。

此外,您可以隨時在「設置」 中將其關閉/ 打開。

明白了