"Ana, apa susahnya bilang kalau kamu juga cinta padaku? Apa bedanya aku dengan Alvin? Apa kamu bertahan hanya karena Alvin itu sang pewaris kaya raya di negeri ini sehingga kamu bisa hidup enak?" Lanjut Aldi, menodong Ana dengan begitu banyak pertanyaan.
Belum sempat Ana menjawab, suara ribut dari arah luar terdengar. Ana dan Aldi langsung menoleh kearah sumber suara. Mereka masih bisa melihat orang yang di luar karena hanya terhalang kaca bening.
"Wahh ... Itu kan CEO MH Grup? Tampan banget."
"Iya, itu dia"
"Ya ampun ... Mataku terasa kaku ketika melihatnya. Tidak bisa di tutup."
"Kenapa dia sendirian? Bukankah dia sudah memiliki anak dan istri?"
"Mungkin ia mau cari hadiah kali buat istri dan anaknya."
"Kemungkinan. Aaahhh .... Beruntung banget sih bisa jadi istrinya."
"Kalau gak bisa jadi istrinya, setidaknya bisa jadi temanya atau pembantunya aku pasti bahagia. He he he ...."