Ana pun terlihat membenamkan wajahnya ke dada Alvin untuk menahan rasa sakit yang begitu hebat baginya.
"Sepertinya Ny. Ana akan melahirkan hari ini juga, karena ketubannya sudah pecah. Jadi, bantu kami untuk menenangkan istri anda karena kita akan memulainya. "jawab Dokter itu dengan santai karena ia sudah terbiasa menghadapi persalinan.
Alvin langsung berdiri di samping Ana sambil menggenggam tangan Ana.
"Sayang, atur nafasmu dan tenanglah! Kamu pasti bisa dan anak kita sebentar lagi akan lahir." Kata Alvin mencoba menenangkan Ana dengan mata yang berkca-kaca.
Menyaksikan perjuangan Ana yang akan melahirkan anaknya, Alvin menjadi merasa bersalah karena dulu ia sering membuat Ibu nya merasa kesal bahkan mendiami Ibu nya padahal untuk melahirkannya Ibu Aira harus bertaruh nyawa.
'Maafkan Alvin Ibu!' Batin Alvin dengan hati yang pilu.