下載應用程式
60% I'm the Queen / Chapter 3: Chapter 2

章節 3: Chapter 2

Ceklek

" ha! "

" Yang Mulia Ratu!! "

👑

Aku sungguh tidak percaya dengan apa yang sedang kulihat sekarang ini. Mereka aneh, baju yang mereka kenakan seperti baju - baju kerajaan, perawakan mereka yang terlalu sempurna sebagai seorang manusia hingga tak sengaja aku melihat manik mata mereka yang berubah warna secara bersamaan.

Takut? Ya sekarang aku sangatlah takut. Ingin rasanya menangis tapi tak bisa, aku hanya berdiam diri sembari menatap mereka bingung hingga dia berjalan ke arah ku--

--bukan bukan, bukan dia tapi mereka. Ya mereka berjalan ke arahku, perlahan tapi pasti membuatku melangkah mundur. Kedua tangan dan kakiku terasa begitu dingin, keringat mulai membasahi pelipisku, dan sekujur tubuhku gemetar karena takut.

" Yang Mulia Ratu " ucap mereka bersamaan sembari membungkuk dihadapanku.

" t-tidak, Be-berdirilah! A-ku tidak pantas untuk d-diperlakukan s-seperti itu " ucapku refleks akibat perlakuan mereka.

Sosok lelaki  yang berambut panjang diantara mereka berempat dengan kedua sorot mata yang tajam memandangku bingung, sesaat aku begitu terpesona akan ketampanannya bukan hanya dia saja, aku bahkan telah terpesona pada ketampanan dan kecantikan mereka.

Ya hanya sesaat aku mengagumi mereka hingga kenyataan kembali menarikku dengan paksa untuk melihat realita yang tak semanis ekspektasi.

" s-siapa kalian? " tanyaku gugup.

" kami adalah hamba Raja, utusan Raja, hamba Ratu sekaligus pengawal Ratu " jelas lelaki berambut merah.

" hamba Raja, utusan Raja, hamba Ratu dan pengawal Ratu " ulangku dalam hati sembari menatap mereka selidik.

" siapa Raja mereka dan siapa Ratu yang mereka maksud? " tanyaku penasaran. bahkan saking penasarannya untuk sesaat aku melupakan ketakutanku.

Dengan otak yang masih berpikir keras aku berjalan kearah window seat dan duduk disana tanpa mempedulikan mereka yang masih tetap membungkuk.

" emm apa maksud kalian dengan kata 'hamba Raja dan Ratu'? " tanyaku mewakili rasa penasaranku, terlebih dari itu.

" kenapa kalian belum berdiri juga? Apa kalian tidak lelah membungkuk seperti itu tanpa pergerakan sedikit pun? "

Yup, itulah rasa penasaranku melihat mereka yang tak kunjung berdiri.

" ucapanmu adalah perintah bagi kami Yang Mulia " ucap mereka serempak setelah itu secara bersamaan pula mereka berdiri.

aku langsung mangap mendengar jawaban mereka, what? Jika memang ucapanku adalah perintah mereka, bagaimana kalau tadi aku tidak pernah bertanya seperti itu? Apa mereka akan tetap membungkuk sampai jadi nenek.

" oh iya, apa maksud kalian dengan kata 'hamba Raja dan Ratu'? " tanyaku kembali.

" kami terlahir dari tanda yang ada pada dadamu Yang Mulia! " ucap lelaki berambut hitam yang panjang sebatas pinggul.

" kau adalah Ratu kami, mate dari Raja kami, pencipta kami, dan sumber kehidupan bagi kami " Lanjutnya sesekali menatap ketiga temannya mungkin.

" sebab itulah kami- "

" t-tidak! M-mungkin kalian s-salah orang! " ucapku gagap karena tidak tau harus berkata seperti apa.

Memang benar adanya jika dilihat dari tanda yang ada pada dahi mereka sama persis dengan tanda yang ku punya, tetapi apa aku bisa percaya jika aku adalah ratu mereka? Terlebih lagi mate dari raja mereka, terus pencipta mereka? Itu sangat tidak masuk akal dan satu lagi, sumber kehidupan mereka? Dan bahkan sumber kehidupanku saja telahtiada mengapa aku harus dianggap sebagai sumber kehidupan mereka?

" itu benar Yang Mulia! " seru satu - satunya gadis di antara mereka berempat.

Sungguh otakku tak tahan untuk menahan gejolak yang ingin keluar, kepalaku sungguh sakit, rasanya otakku ingin meledak. Seperti lumpuh semua inderaku, aku tak bisa mendengar suara mereka, mataku mulai buram, tubuhku menjadi lemah bahkan aku pun tak bisa merasakan apa - apa. Seperti ada sesuatu yang terus memaksakan kehendaknya untuk keluar dari dalam tubuhku, aku lemah, tak berdaya, tak bisa melakukan apa - apa hingga akhirnya aku pasrah terhadap yang kuat.

SKIP

Sakit, itulah yang kurasakan dibagian dada dan juga punggungku. Rasa sakit ini terus menjadi - jadi hingga memaksakanku untuk membuka kedua mataku.

" ugh "

" Yang Mulia! " panggil seseorang refleks membuat kedua mataku langsung terbuka dengan sempurna.

" apa anda baik - baik saja? Dimana yang terasa sakit? Apa dada anda? Punggung anda? Atau keduanya yang sakit? " tanyanya berturut - turut, suara cemprengnya membuat telingaku ingin memuntahkan seluruh isinya.

" kau gadis yang cerewet " ucapku lemah.

" oh maafkan aku " ucapnya lesu.

" apa ada yang salah dengan ucapanku? Aku hanya mengutarakan isi hatiku " ucapku bingung saat melihat mimik wajah sedihnya.

" O-oh maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menyinggung perasaanmu " ucapku meminta maaf. Terus terang saja, aku adalah orang yang paling benci melihat seseorang bersedih apalagi dihadapanku.

Rasanya seperti aku sendirilah faktor penyebab mereka bersedih, ya aku tidak bisa melihat orang bersedih sebab itulah aku selalu berusaha membuat orang - orang bahagia bahkan aku pernah diculik karena kelemahanku ini.

" ah ti-tidak apa - apa Yang Mulia! Hanya saja, hamba sangat mengkhawatirkan keadaan Anda Yang Mulia! "

👑

" Yang Mulia! "

" apa kalian sudah menemukannya? " tanya seseorang yang sedang duduk di kursi singgasananya dengan mata yang terpejam.

" ya Yang Mulia! Kami telah menemukan Yang Mulia Ratu " jawab pria berambut panjang.

Seketika mata lelaki yang dipanggil 'Yang Mulia' terbuka, menambah aura kematiannya yang langsung mendominasi gelapnya ruangan itu.

" bawa dia kesini! " titah pria itu dingin.

Pria berambut panjang dan pria berambut merah saling menatap satu sama lain, seakan sedang berbicara lewat mata mereka yang membuat 'Yang Mulia' geram.

" APA YANG SEDANG KALIAN PIKIRKAN HAH?!! SUDAH KUPERINTAHKAN BAWA RATUKU KESINI!?! " teriaknya marah, matanya yang sebelumnya berwarna hitam kelam kini berubah menjadi merah semerah darah.

Aura kematian miliknya semakin kuat hingga membuat kabut hitam, kabut kematian miliknya yang jika menyentuh makhluk hidup maka makhluk itu akan meleleh.

Kedua pria yang itu seketika memundurkan langkah mereka, menjaga jarak dengan Raja mereka yang kian turun dari singgasananya.

" Y-Yang Mulia! t-tenang dulu, k-kami b-bisa menjelaskannya! " ucap pria berambut merah takut.

Bagaikan tuli, Raja itu tetap berjalan dengan amarah yang telah menguasainya.

" A-Anda tidak dapat menemui Ratu u-untuk s-saat ini " lanjutnya langsung menghentikan langkah Raja itu.

" apa maksudmu?!! " langkah Raja terhenti.

" maafkan kami Yang Mulia, sebelum Anda memerintahkannya kami telah mencoba membawa Yang Mulia Ratu ke dunia Immortal tetapi seperti ada sesuatu yang menghalangi kami, tubuh Yang Mulia tidak dapat melewati portal tersebut hingga tubuhnya terpental " jelas pria berambut panjang dengan tenang.

" jika kami terus mencobanya maka Yang Mulia akan mati karena tubuhnya terus menerus terpental dan jika dilihat dari kemampuannya, Yang Mulia tidak akan mampu menahan rasa sakitnya dikarenakan Yang Mulia hanyalah manusia yang kemampuannya terbatas " lanjutnya lagi.

Flashback on

" Yang Mulia! " panggil gadis berambut merah muda berulang kali.

" kita harus membawa Yang Mulia ke Kerajaan! " ucap si muka tembok datar.

plakk 

" hya! apa yang kau pikirkan? " ucap pria berambut merah kesal setelah memukul kepala si muka tembok kuat.

" hey dasar landak merah, apa yang kau pikirkan? mengapa kau memukulku hah?! apa kau lupa bahwa aku setahun lebih tua darimu?? " ucap pria berambut panjang kesal yang biasa dipanggil dengan sebutan si muka tembok oleh ketiga saudaranya.

" wow! sumpah demi Tuan Crab si pecinta uang, ini pertama kalinya kakak berbicara lebih dari 1 kalimat. Itupun kalimat yang tidak penting sama sekali " ucap cowok cantik takjub, sebutan untuk saudara ketiga mereka.

" BISAKAH KALIAN DIAM?!? " teriak gadis loly, saudari dari ketiga lelaki yang sedang melakukan pembicaraan konyol menurut gadis itu.

" hm gadis loly apa ka- " 

" diamlah atau aku akan menjahit mulutmu itu!! " potong gadis itu cepat saat kakak ketiganya-si cowok cantik hendak berbicara.

" kakak! apa kau yakin ingin membawa Ratu ke Kerajaan? " tanya gadis itu sembari berjalan kearah kakak pertamanya, si muka tembok.

" iya, karena jika Yang Mulia sadar maka ia akan langsung menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak boleh kita jawab " jawab muka tembok sembari berjalan kearah ranjang tempat Ara terbaring.

" pertanyaan yang seharusnya tidak boleh kita jawab? " ulang gadis itu sambil duduk di wondow seat.

" kenapa kita tidak boleh menjawabnya? " tanya si cowok cantik yang juga ikut duduk di window seat.

" karena itu adalah hak milik Yang Mulia Raja, hanya Ia yang berhak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sekaligus menjawab pertanyaan - pertanyaan Ratu " jelas landak merah membantu menjawab pertanyaan adiknya yang entah sejak kapan sudah berada disamping muka tembok yang sedang menatap Ara yang tengah tak sadarkan diri. 

" baiklah! kalau begitu mari kita bawa Ratu pulang bersama kita sebelum fajar tiba " ucap cowok cantik antusias.

" ayo! aku sungguh tidak sabar melihat reaksi Yang Mulia " lanjut gadis loly menyetujui ucapan kakaknya yang hanya berbeda 3 bulan dengannya saja.

" hey muka tembok! sekarang apa yang kau tunggu? cepatlah buka portal penghubung!?! " titah si landak merah.

" jangan perintahkan aku!! " kesal si muka tembok yang tak mau diperintahkan.

" mulai lagi " tanggap gadis loly dan cowok cantik secara bersamaan.

...

" kak landak, cepat gendong Ratu! " titah gadis loly saat melihat portal yang dibuat oleh kakak pertamanya telah jadi.

" tanpa kau suruh pun aku akan tetap menggendong Yang Mulia " timpal landak merah sembari mengangkat tubuh Ara.

" ya dan setelah ini kepalamu akan dipenggal tanpa diminta " ejek gadis itu lagi sembari berjalan masuk kedalam portal mengikuti si cowok cantik.

sedangkan si muka tembok, pria itu sedang menunggu adiknya yang tengah mengangkat tubuh sang Ratu. Si landak merah yang tengah menggendong Ratu ala bride style berjalan ke arah portal, tetapi tepat saat kaki kanannya melangkah masuk tubuhnya langsung terpental jauh bersamaan dengan tubuh Ratu yang ada dalam gendongannya.

" KAKAK!!! " teriak gadis loly dan cowok cantik secara bersamaan.

.

.

.

sampai disini dulu ceritanya ya>< maaf jika ceritaku belum sesuai dengan harapan kalian TT tapi aku akan tetap berusaha.

so, jangan lupa untuk vote dan commentnya sebagai obat penyemangat.


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C3
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄