Mo Fan masih ingat bagaimana kesan pertamanya tentang Liu Ru. Itu terjadi di sebuah kedai kopi kecil di sebuah gang yang ada di Shanghai. Meskipun dia sedang mengalami mimpi buruk, namun wajahnya yang sedikit pucat tetap memiliki senyum yang ramah, menyoroti keinginan kuat di balik penampilannya yang lembut.
Namun, temperamen Liu Ru kini telah berubah total. Dia bukan lagi gadis muda yang polos. Mantel panjang berwarna merah menampilkan sosoknya yang ramping, memberinya pesona yang memikat, sementara aura gelap yang samar-samar di sekitarnya membuatnya sedikit terlihat misterius.
Namun, senyum di wajah Liu Ru selalu tulus ketika dia melihat ke arah Mo Fan. Senyum itu seperti seorang gadis yang berdiri di samping, yang akan selalu bertindak malu-malu di depan kakak laki-lakinya tidak peduli meskipun dia telah banyak memiliki pengalaman dalam masyarakat.