Melewatkan kesempatan!
Ketika kata-kata ini memasuki pikiran Lan Xiu, ia menjadi pucat. Tangannya yang memegang cangkir mengencang!
Ya, Qi Lei benar. Dia telah melewatkan kesempatan!
Tatapan Qi Lei menjadi tajam. Melihat ekspresinya tidak senang dan ia perlahan berdiri—
"Aku tahu kamu menyukainya, tapi sejak kamu menolaknya, kamu sudah kehilangan semua hakmu. Selain itu, kamu tahu bahwa di dunia ini, sama sekali tidak ada orang yang lebih cocok untuknya selain aku. Ini adalah takdir. Dia milikku."
Qi Lei menggertakkan giginya saat menyelesaikan sisa kalimatnya. Tatapannya sangat penuh keyakinan!
Napas Lan Xiu berhenti sejenak. Ketika dia memandang ke arah Qi Lei, Qi Lei sudah mengambil langkah untuk pergi ...
"Lawanmu dalam cinta bukanlah diriku. Aku selalu menjadi pelindung di belakangnya, itu saja."
Pada akhirnya, Lan Xiu berkata seperti itu saat Qi Lei membelakanginya untuk pergi.