Xi Xiaye tersenyum melihat raut wajah Su Nan. "Nanti juga tahu sendiri."
Walaupun sebenarnya dia sangat menantikan pernikahan itu, dirasakannya mungkin tidak terlalu penting lagi sejak dia terkagum-kagum dengan perjalanan mereka belakangan ini.
"Kakakkulah yang merancang pernikahan. Dia bukan seorang yang romantis, tapi dia sungguh-sungguh memberikan semuanya untuk acara ini, agar berkesan. Bagaimana menurut Kakak? Dia hebat, 'kan?"
Mu Lingshi mengambil album foto itu. "Baiklah, kakakku tadi menelepon, katanya dia baru sampai dan supaya kalian beristirahat dulu. Penata rias akan datang pukul 08.00 besok. Ayo, sudah hampir tengah malam. Su Nan juga sebaiknya tidur, kau sedang mengandung!"
Dan ketiganya pun tertidur satu ranjang.
"Ini malam terakhirmu melajang, Xiaye. Bergembiralah!" ujar Su Nan sambil meringkuk di sebelah Xi Xiaye.
"Yang benar saja, sudah cukup lama juga aku menikah dengannya. Tidak ada lagi yang namanya 'lepas bujang'."