Terry hanya bisa merengut mendengar kata-kata Nicolae.
"Aku jadi penasaran apakah Pangeran Sigfried sikapnya ramah dan menyenangkan, sehingga adikku tergila-gila kepadanya..." cetusnya dengan sikap pura-pura acuh.
Nicolae seperti tersadarkan bahwa pemuda di sebelahnya ini adalah kakak biologis dari gadis yang disukainya. Tanpa sadar ia menutup laptopnya dan menatap Terry sambil tersenyum, "Kau mau minum teh buah atau chamomile?"
Terry melipat tangan di dada dan melengos. "Tidak usah sok baik sekarang. Kau lanjutkan saja tugasmu."
Nicolae harus menahan diri agar tidak memukul Terry. Ia tak habis pikir bagaimana bisa ia bersahabat dengan orang menjengkelkan begini? Walaupun di dunia maya... tetap saja.
"Terserahmu. Dapurnya ada di sebelah sana kalau kau mau bikin minuman."
Nicolae kembali menekuni laptopnya. Sesaat kemudian ia menepuk keningnya sendiri, lalu membuka marketplace dan memesan sesuatu.
Terima kasih atas dukungannya untuk novel "The Alchemists" versi Indonesia dan Inggris. Saat ini versi Inggris lebih membutuhkan dukungan batu kuasa/power stone yaa... hihihi, biar terus naik peringkat dan semakin banyak dilihat pembaca Inggris.
Sekarang sudah ranking 25 dan mulai banyak pembaca baru untuk versi Inggrisnya, kita jangan kasi kendor yaaa...
Btw, ada yang masih ingat apa hadiah Jean untuk Finland yang membuatnya sangat terkesan?
Ini bab untuk hari Jumat yaa...