Karena dia ingin segera keluar dari ruangan itu, adam berpikir ini akan segera selesai jika ia telah memasangkan cincin di jari manis klarisa.
Maka dia segera ambil cincin itu dan memasangkannya di jari manis gadis yang tersenyum tersipu malu saat semua orang meminta adam untuk mencium keningnya saat telah di sematkan cincin dijari manis mereka masing-masing.
Adam kembali mengikuti intruksi itu dan acara prosesi pertunangan selesai. semua orang turun dari panggung dan adam langsung berlari keluar dari ruangan.
Beberapa orang yang berjaga diluar gedung melihat adam berlari keluar dan bergegas mereka semua mengikutinya.
Namun kinan dan ibu ranti telah jauh pergi, mereka sudah tidak terlihat dimana-mana disudut manapun dari gedung itu telah adam cari sampai ke luar gedung namun tidak juga ditemukan. Yang akhirnya adam yang kembali di tangkap oleh orang-orang ayahnya dan di bawa kembali masuk ke dalam pesta.
Kinan dan bu ranti memutuskan pergi saat adam akhirnya di beri cincin untuk memasangkannya di jari manis tunangannya.
Kinan sudah tidak tahan menyaksikan semuanya dan berusaha keluar dari ruangan itu dengan sang ibu.
Dia menaiki taksi yang sudah ada di depan hotel dan melaju menuju rumahnya.
Di dalam ruang pesta, bayu pamit kepada sang ayah untuk pulang dan meminta maaf karena tidak bisa mengantarkannya ke bandara.
Sang ayah yang mencoba memahami kesibukan anaknya hanya tersenyum melihat putrnya pergi tergesa-gesa dari ruangan itu.
Bayu langsung menelpon orang bayarannya yang selalu membantu ia mencari informasi tentang orang-orang yang ia butuhkan tentang latar belakangnya.
Dia langsung ingin mencari tahu siapa sebenarnya pak setya dan kenapa sampai tidak terdeteksi bahwa dia adalah ayahnya kinan.
Apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana ayah kinan bisa melakukan hal sejahat itu pada putrinya.
Setelah semua perintahnya ia sampaikan segera ia menutup telponnya dan melaju dengan cepat menuju rumah kinan.
Namun sampai di depan rumah kinan, terlihat ibu ranti di papah oleh kinan masuk ke dalan ruamh.
Mereka baru saja tiba dengan taksi yang mengantarnya.
Bayu yang tidak tega melihat itu sangat ingin turun dari mobilnya namun ia kembali tidak berdaya dengan semua situasinya saat itu.
Ia menyempatkan diri untuk mengganti semua pakaian dan atributnya dan kemudian turun dari mobilnya.
Ia menekan bel rumah kinan dan karena tidak ada yang membukakan gerbang maka dia masuk sendiri tanpa berlama-lama.
Setelah tiba di dalam ibu sedang duduk di kursi ruang tamu dan kinan berada di kamarnya.
Bayu berpura-pura tidak mengetahui apa yang sudah terjadi sebelumnya.
"Bu, apa kalian baru saja pulang?????".
Ibu hanya mengangkat kepalanya dan menatap mata bayu dengan penuh kesedihan.
Bayu mendekat dan memeluk ibu dengan sangat erat.
Tanpa kata-kata, tanpa uraian penjelasan ibu ranti tahu, bayu pasti mengerti apa yang sedang dia rasakan hanya dengan melihat matanya dan tangisan yang sangat jarang ibu ranti tunjukan di hadapan bayu.
Hal ini pernah terjadi saat kinan sama sekali tidak ingin bicara dengan siapapun dan tetap mengurung diri di kamarnya.
Bayulah yang menenangkan bu ranti saat itu dan bayu langsung paham ayang dirasakan olehnya.
Hening tanpa suara, selain tangisan dari bu ranti di ruang tengah, dan tangisan kinan dari kamar yang juga terdengar di rumah itu.
Bayu menjadi lelaki satu-satunya disana yang sangat ingin menghapus air mata kedua wanita yang sangat dia cintai dan sayangi selama ini, Kinan dan ibu.
Malam berlalu dengan kepedihan teramat dalam dan membekas di hati ibu dan kinan juga adam.
Adam merasa telah benar-benar di khianati oleh sang ayah dan juga pamannya yang sangat ia percaya dan kagumi selama ini yaitu Om setya.
Adam tidak tahu bagaimana caranya meyakinkan ibu kinan bahwa semua yang terjadi semalam itu di luar kendalinya.
Dia terus memikirkan rencana pernikahannya dengan kinan yang mungkin akan gagal gara-gara kejadian semalam.
"Ayah aku mohon ijinkan aku keluar dari penjara ini, aku harus ke kantor mengambil ponselku. Aku bukan anak kecil, bahkan kau mengatakan bahwa aku akan segera kau nikahkan dengan gadis brutal semalam itu, tapi kenapa kau menahanku disini seperti anak kecil".
Adam berteriak meminta untuk segera di ijinkan keluar dari rumah. Bahkan adam memanggil gadis yang sekarang sudah menjadi tunangannya itu dengan sebutan gadis brutal.
Karena dengan beraninya memasangkan cincin tunangan kepada seorang pria yang bahkan enggan memasangkan cincin untuknya.
"Jaga ucapanmu atau kamu akan benar-benar menyesal adam. Hentikan usahamu untuk mengejar gadis itu, semalam bahkan ada ibu dari wanita itu dan dia pasti menyaksikan semua yang telah ayah umumkan di atas panggung. Apa kamu pikir dia juga akan menyetujui pernikahan putrinya denganmu???? setelah mengetahui pria yang akan menikahi putrinya telah memiliki tunangan dan akan segera menikah dengan gadis lain. Dan itu juga bukti bahwa ayah tidak menyetujui hubungan kalian berdua".
Pak Setya yang duduk di meja makan terkejut saat mendengar bahwa kinan dan ranti mantan istrinya semalam ada di ruangan pesta itu.
Dia tersedak saat minum segelas air di meja makan yang akhirnya menghentikan oak gunawan yang sedang memarahi adam.
"Ah maaf, silahkan!!!!".
Pak setya langsung berdiri bangkit dari kursinya saat telah meminta maaf karena menggangu pembicaraan antara anak dan ayah yang sedang memanas karena batuknya yang tiba-tiba .
Dia menuju teras depan dan duduk di sana berusaha santai dan seperti tidak terjadi apa-apa. Dia khawatir semua orang memperhatikan kecemasan yang tersirat jelas di wajahnya.
Tak lama sang istri yaitu Ny.Andara menyusulnya ke luar dan menanyakan apa yang terjadi pada suaminya itu .
Namun pak setya menjawab dengan sedikit berat bahwa tidak terjadi apa-apa pada dirinya.