Langit berubah menjadi gelap dan suram, dan angin melolong.
Perlahan, sebuah kekuatan langit tak terbentuk mengangkat Tai Bai Yun Sheng ke udara.
Ia tertawa gila, dan janggut putihnya berayun di udara. Tidak ada lagi tanda-tanda kehangatan dan kebajikan di wajahnya. Semuanya digantikan oleh tatapan gila dan kacau.
Semua orang di dalam Istana Suci merasa panik. Para Gu Master cepat-cepat bergegas dan membentuk sebuah aliran besar manusia yang menyelamatkan diri ke luar.
Hanya setelah berlari menuju jarak yang cukup jauh, kerumunan berhenti dengan resah.
Para ahli Gu Master bergerak menuju puncak-puncak bukit maupun terbang ke langit. Mereka menggunakan Gu penyelidik untuk mengamati situasi di atas Istana Suci, dengan berbagai pikiran yang memenuhi benak mereka.
Para Gu Master lain juga mendongak untuk menatap Tai Bai Yun Sheng yang melayang dengan pandangan penuh hormat, kasih sayang, kekhawatiran, iri, dan lain-lain.