Hasrat tubuhnya yang tadinya terpaksa tidur kini sudah menunjukkan tanda-tanda terbangun.
Bagaimanapun, keduanya pernah menjadi suami-istri selama delapan tahun. Mereka sangat mengenal satu sama lain sehingga mereka dapat dengan mudah merasakan perbedaan ketika salah satu pihak memiliki sedikit gerakan.
Gu Xi Jiu sangat dekat dengannya, jadi secara alami, dia bisa merasakan gerakan tubuhnya. Jantungnya memompa sedikit lebih cepat, dan matanya agak panas. Darahnya mendidih, tetapi kemudian dia ingat pengkhianatannya.
Seluruh emosinya terempas oleh angin dingin. Dia mulai berjuang mati-matian. Namun, semakin keras dia berjuang, semakin erat tekanannya. Dia sangat tidak nyaman berdesakan seperti ini, jadi dia membuka mulutnya untuk bernapas.
"Jangan bergerak!" Tangan Di Fu Yi ada di pinggangnya. "Ini jebakan, dan kau tidak bisa keluar dari sini."