Gu Xi Jiu sekarang menyadari bahwa perasaannya itu bertepuk sebelah tangan. Pada akhirnya, seluruh kegagalan itu hanyalah sebuah pertunjukan yang disutradarai oleh Long Xi. Anehnya, dulu dia dulu merasa sangat sedih dan bahkan sakit hati setiap kali memikirkan pengkhianatan itu. Biasanya, dia akan merasa sakit hati, marah, dan jengkel, seolah-olah seseorang telah menusukkan jarum ke dalam hatinya. Namun, kali ini berbeda. Meskipun dia masih merasa sedikit sedih, hal itu tidak terlalu menyakitkan. Mungkin lukanya akan sembuh. Mungkin waktu adalah obat terbaik untuk kesedihannya, dan rasa sakit itu perlahan memudar.
Gu Xi Jiu diam beberapa saat. Tatapan Lord tampak aneh dan kemudian dingin. "Apakah pertanyaan ini sangat sulit?"