"Xi Jiu, Ayah tidak akan menghukum kamu dan para pelayanmu. Kamu benar, mereka tidak berbuat salah dan sebaliknya, mereka layak mendapat hadiah! Perintahkan seseorang untuk membawakan uangku! Masing-masing pelayanmu akan mendapat 30 ons perak sebagai hadiah!"
Salah satu penjaga bergegas ke bagian kas rumah untuk mendapatkan uang.
Gu Tian Yi tertegun karena niatnya membawa Gu Xie Tian ke sini adalah untuk membuat Gu Xi Jiu mengalami kesulitan. Hasilnya benar-benar di luar dugaannya.
"Ayah, mereka tidak menghormatimu …." Gu Tian Yi tetap ingin mengubah akhir cerita.
Gu Xie Tian mengibaskan tangannya dan menghentikan gadis itu, "Mereka setia pada majikan mereka, mereka seharusnya diberi upah. Itu saja."
Gu Tian Yi pun bungkam.
Gu Xie Tian memandang Gu Xi Jiu dan berkata, "Xi Jiu, mengapa kamu memberi perintah seperti ini?"
Gu Xi Jiu menatap ke tanah dan berkata, "Aku suka kedamaian dan ketenangan. Aku tidak ingin diganggu dan tidak ingin menemui orang yang berkunjung tanpa tujuan, terutama mereka yang hanya menerobos masuk ke kediamanku hanya karena mereka adalah anggota keluarga Gu."
Gu Tian Yi kesal dan bertanya, "Siapa maksudmu?"
Namun, Gu Xi Jiu bahkan tidak repot-repot menatapnya. Dia menatap Gu Xie Tian dan berkata, "Jenderal Gu, apakah perintahku bertentangan dengan aturan keluarga atau konstitusi nasional?"
Gu Xie Tian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak." Tidak ada aturan seperti itu di keluarga Gu, dan hal yang sama dapat dikatakan mengenai konstitusi nasional.
Meskipun Gu Xie Tian hampir tidak pernah ikur campur dalam urusan keluarga, bukan berarti dia tidak tahu apa-apa. Dia telah mendengar tentang apa yang telah dialami Xi Jiu, bahwa dia biasa ditindas oleh saudari-saudarinya. Namun, itu hanya salah satu dari banyak perlakuan buruk yang dia tahu.
Baru ketika Gu Xie Tian melihat makanan dan tempat tinggal Xi Jiu, dia tahu jenis perlakuan yang biasanya diterima Xi Jiu.
Dia merasa bersalah karena tidak cukup memperhatikannya. Dia melangkah maju dan memegang tangan putri dari pernikahan pertamanya itu, "Xi Jiu, alasan Ayah datang ke sini adalah untuk memberitahumu sesuatu."
Gu Xi Jiu melangkah mundur dan menarik tangannya, "Tuan bisa langsung memberitahuku." Jenderal Gu merasa sakit hati sebab putrinya menjauh darinya. Dia benar-benar menyesal.
Gu Xie Tian jarang menemui putrinya sebelum hari ini. Xi Jiu dahulu bersembunyi di balik semua orang tetapi matanya selalu menunjukkan bahwa gadis itu mencari kasih sayang. Gu Xie Tian berharap dia bisa memperlakukan Gu Xi Jiu sebagaimana dia memperlakukan saudara perempuannya yang lain―mengelus kepalanya dan memuji dia.
Namun, itu tidak pernah terjadi! Gu Xie Tian tidak pernah melakukan hal seperti itu padanya. Setiap kali dia melihat putrinya yang satu ini, dia pura-pura tidak melihatnya atau memarahinya sehingga membuat gadis itu menjadi lebih pengecut. Tetapi situasinya berbeda sekarang.
Waktu itu, dia merasa puas bila memarahinya. Itulah cara membalas dendam pada ibunya―wanita yang lebih memilih untuk mati daripada berada di sisinya.
Gu Xie Tian tidak tahu apakah balas dendamnya sudah berhasil terbalaskan tetapi dia tahu semua tindakannya justru telah menjauhkan putrinya. Dan sekarang, Gu Xi Jiu tidak butuh cintanya lagi ketika Gu Xie Tian bermaksud menebus kesalahannya. Putri ini memanggilnya 'Jenderal,' seperti orang asing. Gu Xie Tian sedang berusaha secepatnya untuk memperbaiki hubungan mereka, tetapi dia tidak berhasil.