Alena tiba - tiba menepuk leher samping kudanya sambil berkata, "Nah Paijo, Namamu sekarang adalah Paijo. Jadilah kuda yang baik." kata Alena. Tetapi kuda yang diberi nama Paijo itu tiba - tiba melesat berlari bagaikan terbang. Ketika Alena menepuk lehernyanya, Paijo mengira Alena menyuruhnya berlari.
Alena seketika berteriak histeris dibawa berlari oleh kudanya tetapi Nizam segera mengambil tali kekangnya untuk mengendalikan kudanya. Nizam bukannya memperlambat gerakan kuda yang berlari cepat. Ia malah mengayunkan tali kekangnya seakan memberikan semangat agar kudanya terus berlari dengan cepat. Alena semakin ketakutan dan berteriak - teriak histeris.
"Jangan takut Alena, kau duduk saja dengan nyaman sambil menyeimbangkan tubuhmu." kata Nizam mengingatkan Alena. Alena malah duduk dengan tegang. Tangan Nizam memeluk pinggangnya dengan erat.