Perdana Menteri Salman memegang secarik kertas ditangannya membacanya dengan perlahan seakan ingin meresapi apa yang ditulis dikertas itu. Tetapi kemudian Ia meremasnya dan memasukan ke tong sampah almunium di samping meja kerjanya. Ia meraih korek api dan... Bush... dia memasukan korek itu ke dalam tong sampah itu. Api seketika menyala menciptakan warna jingga yang indah sebelum kemudian api itu habis menelan gumpalan kertas di dalam tong sampah tersebut dan menyisakan abu kehitaman.
"Anak kemarin sore mau bermain - main dengan orang tua yang berpengalaman. Sungguh tidak mawas diri. Jangankan putri yang baru berumur delapan belas tahun. Pangeran Nizam saja masih belum mampu mengalahkan Aku.
Suruh siapa kau ingin membeberkan rencanaku kepada orang banyak. Kau ingin Aku di penjara karena telah menciptakan kasus kalung warisan leluhur itu. Kau ingin menyeret Aku agar menemanimu di penjara. Heh... sungguh sampah semua.