Pangeran Abbash benar - benar hilang akal mendengar perkataan ibunya, "Ibunda.. apakah Ibunda tidak takut kalau Kakak Barry suatu hari nanti akan terbunuh dengan kelakuannya" Kata pangeran Abbash.
Walau bagaimanapun Ia bertahun - tahun hidup untuk kakaknya. Ada perasaan sayang kepada kakaknya walaupun Ia tahu kalau di mata kakaknya, Ia tidak lebih dari sebatang anak panah milik kakaknya yang siap diluncurkan kemanapun kakaknya kehendaki.
"Mengapa Ia harus terbunuh kalau Ia sekarang sedang berusahan menyelamatkan kita semua dari kemarahan pangeran Nizam. Bukankah jika adikmu menikah dan memiliki anak dengan pangeran Nizam maka ia akan memaafkan kita semau"
"Mengapa Ibunda begitu berambisius dengan menjadikan Adik untuk menjadi istri dari Pangeran Nizam. Ini semua salah, Ibunda. Pangeran Nizam bukanlah Kakak Barry yang menerima kehadiran wanita lain dalam hidupnya.