"Ananda tidak sakit ibunda Ratu, Tapi Ibunda yang sakit. Bagaimana bisa Ibunda menantu Ibunda sendiri sekeji itu. Bukankah ibunda sendiri ada didepan kamar Mereka ketika Yang Mulia Pangeran Nizam menyentuh Alena untuk pertama kali. Ibunda jelas - jelas mendengar bagaimana tersiksanya Alena.
Jeritan kesakitan Alena apakah tidak menggetarkan hati Ibunda Ratu ? Bagaimana mungkin penderitaan Alena sekarang dibalas dengan tuduhan keji dari Ibunda? Apakah darah yang terhambur bukan bukti kesucian Alena?" Putri Rheina tampak berdiri tegak saking marahnya. Kekerasan hatinya keluar lagi melihat tuduhan Ratu Sabrina kepada Alena.
Melihat menantunya begitu berani memarahinya. Ratu Sabrina langsung ikut berdiri tegak karena sangat marah.