Nizam tidak bisa berkata apa-apa lagi. Alena mengambil jubah Nizam yang tergeletak di lantai. Lalu memberikan kepada Nizam.
"Keluarlah.. jangan sampai Aku semakin kalut. Biarkan aku sendiri" kata Alena dengan dingin.
" Jangan seperti itu Alena? Apakah Aku harus tidur di luar?" Tanya Nizam sambil memakai pakaiannya.
"Lha..mengapa harus tidur di luar. Ini adalah istana bukan rumah tipe sangat sederhana sekali yang hanya punya satu kamar. Yang Mulia bisa tidur di mana saja atau bahkan di dalam Harem istri yang Mulia begitu banyak. Jadi yang Mulia bisa tidur di mana saja" Kata Alena dengan kesal.
Nizam merengut," Aku membawa kau ke sini agar Aku bisa tidur di sampingmu setiap hari. Tapi kau malah tega mengusirku. Teganya Kau Alena.... " Kata Nizam.
"Tega?? Tega apanya? Kau yang tega pamer - pamer kemesraan kepada ku"
"Aku tidak sengaja Alena, Tolong pahami permasalahanku."