Nizam masih mendengarkan kepala penjara itu bercerita.
"Hamba menyadari kalau orang itu sedang mengancam keluarga hamba kemudian hamba bertanya apa yang sebenarnya Ia inginkan? Ternyata Ia menginginkan hamba mempersulit kehidupan Putri Rheina di dalam penjara. Bila perlu mereka menginginkan Putri Rheina mati di dalam penjara. Mereka ingin Putri Rheina mati bunuh diri. Tetapi sebelum bunuh diri ternyata Putri Rheina malah jatuh sakit dan akhirnya di ambil oleh Yang Mulia.
Hamba begitu stress dengan ancaman yang hamba terima apalagi ketika pada suatu hari anak hamba yang menculik setelah Ia pulang kuliah. Padahal anak hamba laki - laki. Ia diculik dipukuli lalu dilepaskan lagi. Mereka bilang itu sebagai tanda peringatan agar hamba berhati - hati.
Hamba begitu ketakutan sehingga kemudian hamba melarikan diri untuk bermabuk - mabukkan." Kata si kepala penjaga itu sambil menundukan kepalanya. Nizam mengangkat bahunya dan berkata,