Nizam duduk dengan gelisah di sisi Putri Rheina. Sudah beberapa malam Ia berada di kamar Putri Rheina. Dan Ia sudah tidak tahan, tubuhnya panas dingin menginginkan sentuhan Alena. Biasanya hampir setiap malam Ia mendapatkan sentuhan Alena, tetapi sekarang Ia tidak berkutik dikekang oleh tanggung jawabnya sebagai seorang suami.
Kepala Nizam sudah pusing ketika hormon di dalam tubuhnya membutuhkan pelepasan. Putri Rhiena baru saja sembuh dari sakit, dan Nizam tidak ingin Putri Rheina kembali jatuh sakit. Apalagi kemarin Ibunda Putri Rheina, Ratu Kulsum menangisi putrinya dan tidak berhenti menangis kecuali Nizam berjanji akan menjaga putrinya dengan baik. Jadi Nizam seperti terantai kakinya oleh Putri Rheina.
"Yang Mulia kelihatannya sedang gelisah" Kata Putri Rheina melihan Nizam tampak tidak fokus kepadanya.