Alena terpaku melihat Nizam berlutut di depannya dan kemudian mendekap pinggangnya lalu membenamkan mukanya di perut Alena. Nizam menangis terisak - isak di perut Alena. Air matanya bercucuran sampai menembus ke dalam kulit perut Alena. Tangan Alena kemudian bergerak perlahan mengelus kepala yang sedikit tergoncang karena tangisan itu.
Alena kemudian menatap Cynthia yang berdiri tidak jauh dari mereka. Cynthia sama gemetarnya dengan Nizam. Ia sebenarnya hampir tidak kuat berdiri tetapi menahan diri sekuat tenaga. Saat ini Ia sangat menginginkan ada pangeran Thalal di sisinya. Tetapi pangeran Thalal sedang berada di ruangan bayi, Ia berjaga di sana sambil beristirahat untuk menyembuhkan lukanya.