"Masa Kau tidak tahu ?" Pangeran Husen bertanya sekali lagi untuk menegaskan.
"Sudahlah. Jangan Kau tanyakan pertanyaan bodoh itu. Dia tidak mungkn tidak tahu kalau Lila sangat cantik. Untuk orang seperti dia. Apa yang tidak mungkin. Jangankan melihat orang melalui mata batinnya. Masuk ke tubuh orang saja bagi dia sama mudahnya dengan minum kopi di pagi hari " Kata Nizam membuat Pangeran Abbash berubah menjadi pucat. Ia sama sekali tidak mengira kalau Nizam begitu pintar. Ia bisa menebak semua tingkah lakunya. Pangeran Abbash langsung terdiam dan melanjutkan makannya.
Kemudian Nizam melihat ke arah Imran yang begitu lahap makan nasi briyani. Imran sudah seperti tidak makan tujuh hari tujuh malam saja saking lahapnya. Mulutnya tak henti – hentinya mengunyah. Imran sendiri tidak sadar kalau Nizam memperhatikannya saking lahapnya Ia makan. Imran malah berbisik kepada Amar yang duduk di sebelahnya.