Alena merasakan perih pada pipinya. Tapi bukan rasa sakit dipipi yang membuat Ia melelehkan air mata. Melihat betapa marahnya Cynthia kepada dirinya membuat Ia menjadi sangat sedih sehingga kemudian Ia menundukkan kepalanya.
Melihat Alena menundukkan kepalanya, Cynthia memegang dagunya dan mau menampar lagi tetapi tangannya dari belakang ada yang menahannya.
"Cukup Cynthia !! Kau tahu siapa Kakak Putri ? Dia adalah calon ratu kami. Tidak akan kubiarkan siapapun menyakitinya " Pangeran Thalal menghempaskan tangan istrinya dengan marah.
"Tapi dia sudah bertindak keterlaluan. Kau tahu dia dari mana tadi ? Dari Kediaman Pangeran Barry. Kau tahu bagaimana Pangeran Barry itu ? Dia seribu kali lebih busuk dari adiknya." Kata Cynthia dengan kesal. Ia berupaya melepaskan cekalan tangan suaminya.