Setelah dia diinterogasi oleh Nizam, Zarina masuk ke dalam kamarnya dan mulai menata hatinya untuk mempersiapkan kehadiran Amar. Zarina tidak mencintai Amar tetapi demi Pangeran Thalal dia akan menelan semua kesedihan dalam hatinya. Tetapi baru saja Ia akan berbaring tiba - tiba pintu kamarnya diketuk seseorang. Zarina menegakkan badannya dan mendengarkan suara ketukannya lagi. Kalau - kalau Ia salah mendengar tetapi suara itu terdengar semakin keras bahkan dengan memanggil - manggil namanya.
"Nona.. Nona Zarina. Tolong keluar dulu.." Suara wanita terdengar bersamaan dengan suara ketukannya. Zarina langsung turun dari ranjang dan menghampiri pintu kamarnya. Ia membukakan pintunya dan tampak seorang pelayan wanita berdiri di depannya kemudian dia membungkukkan badannya memberikan hormat kepada Zarina.