Jonathan mengikuti langkah Nizam duduk di kursi yang dipayungi oleh sebuah atap. Pemandangan danau buatan di depan terlihat sangat indah. Pohon - pohon di seberang danau tampak sangat rimbun. Kata para pelayan di tengah - tengah danau buatan itu ada sebuah pulau yang berisi berbagai pohon - pohon langka yang sengaja ditaman oleh pemilik tanah ini dahulu.
Jonathan berdiri dan tidak berani duduk sebelum Nizam duduk. Jonathan kini tidak bisa sembarangan bertingkah lagi karena Ia tahu posisi Nizam yang sekarang. " Duduklah!! " Nizam mempersilahkan Jonathan untuk duduk. Seorang pelayan segera menyajikan minuman ringan di depan Jonathan dan Nizam. Lalu sebuah piring - piring kecil berisi berbagai makanan ringan kue - kue khas Azura termasuk buah - buahan kering terhidang.