"Apakah Aku salah dengan mencintainya ? Mengapa Aku merasa bahwa Alena adalah wanita yang layak Aku perjuangkan walaupun merebutnya dari Pangeran Nizam" Pangeran Abbash menghapus air matanya. Pipinya yang putih kini memerah.
"Yang Mulia Pangeran Abbash. Sebenarnya bagi seorang Pangeran yang bernama Pangeran Abbash. Pangeran yang sangat tampan dan kaya. Tidak ada dalam kamus Yang Mulia harus berebut wanita dengan siapapun, karena wanita manapun yang diinginkan oleh Yang Mulia pasti akan jadi miliknya.
Tetapi Putri Alena ini adalah istri orang. Dia sudah menjadi milik orang lain. Dan pemiliknya bukanlah pria sembarangan. Putri Alena ini dia sudah menjadi istri dari pangeran Nizam. Bukankah Yang Mulia sangat paham bahwa itu menyalahi aturan di negara kita." Said mencoba menasehati Pangeran Abbash dengan hati - hati.