Dengan langkah gontai Edward melangkah masuk ke apartemennya. Dia memanggil Lila tetapi tidak ada suara yang terdengar. Edward menjadi sedikit panik. Ia segera masuk kedalam kamar. Melihat ada sosok tubuh yang meringkuk di atas ranjang. Ia menarik nafas lega. "Lila!! Kau tidur lagi?? Mengapa?? Ayo kita pergi ke rumah orangtuaku" Kata Edward sambil duduk di sisi ranjang. Tangannya memegang bahu Lila.
Lila tidak menjawab malah membenamkan wajahnya ke atas bantal. Airmatanya masih menetes. Ia berusaha menahan Isak tangisnya tapi semakin ditahan malah semakin deras airmatanya mengalir. Edward akhirnya tidak tahan berlama-lama mendengar Isak tangisnya. Sehingga kemudian Edward membalikkan badan Lila. Edward terkejut melihat wajah Lila penuh dengan air mata.
"Ke..kenapa. Kau menangis??" Edward bertanya sambil menghapus air mata Lila. Lila menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa, hanya tiba-tiba saja teringat ibuku"