Setelah melirik ke arah Nizam dan AKBP Santosa bergantian. Jemari Notulen itu terdiam di atas laptopnya lalu berkata. "Apakah perdebatan ini perlu dicantumkan dalam berita acara pemeriksaan??" Katanya sambil menatap ke arah atasannya.
Nizam dan AKBP Santosa kompak berteriak, "No..!!!"
Bahkan AKBP Santosa sampai melotot melirik ke arah anak buahnya. Itu otak atau apa yang ada dikepala anak buahnya sampai mau menulis perbincangan yang ga nyambung sama kasus yang dihadapi oleh Alena.
Si Notulen malah pasang wajah bagai bayi tidak berdosa dan membentuk mulut bulat dan berkata: "Ooh.." Kata Si Notulen itu sambil menganggukkan kepalanya. Sebenarnya dalam hatinya Ia ingin berteriak. 'Kalau pembicaraannya tidak sesuai dengan prosedur pemeriksaan maka segera hentikan. Kalian berdua bagai dua anak idiot yang sedang memperebutkan bungkus permen' Tapi Omelan itu hanya tertahan sampai tenggorokannya. Ia tidak mau dihajar atasannya yang terkadang suka sedikit kejam.