Pangeran Thalal menutup pintu kamar hotelnya. "Aah...leganya bermalam pertama hanya berdua" Kata Pangeran Thalal sambil tersenyum bahagia. Ia lega terhindar dari malam pertama ditunggui ibu dan mertuanya.
Cynthia membalikkan badannya dan bertanya.
"Apa yang Kau katakan?"
"Tidak ada" Kata Pangeran Thalal sambil membuka pakaiannya.
Cynthia malah menatap dengan wajah sedikit ketakutan. "Kau mau apa?"
"Mau membuka pakaian" Kata Pangeran Thalal dengan wajah merah tapi tetap melanjutkan membuka pakaiannya. Cynthia memalingkan wajahnya dengan gugup.
"Apa Kau mau aku bantu membukanya?" Kata Pangeran Thalal sambil menyantap Cynthia yang masih lengkap berpakaian.
"Membuka apa?" Cynthia malah jadi mendadak bego.
Pangeran Thalal tidak menjawab malah mendekati Cynthia dan langsung membopongnya ke tempat tidur.
"Aku mungkin belum berpengalaman tapi aku akan cepat belajar jadi tolong ajari Aku." Katanya sambil mulai menarik lepas gaun tidur Cynthia. Cynthia langsung gemetar ketika tubuhnya mulai terekspos. Ia kebingungan harus bagaimana menyesal banget tadi malah baca buku dan bukannya browsing film porn*.
Cynthia mencoba mengingat-ingat cara berciuman. Ia lupa apa dulu Ia berciuman dulu atau tidak. Seingatnya semua dilakukan pada saat mabuk alkohol. Pangeran Thalal menatap tubuh Cynthia dengan penuh minat membuat Cynthia menjadi jengah. Ia menutup kedua pahanya agar miliknya sedikit terlindungi dari tatapan liar Pangeran Thalal.
"Apa yang harus kulakukan?" Pangeran Thalal tiba-tiba sedikit kebingungan.
"Lakukan saja sesuai nalurimu" Kata Cynthia yang sangat menyadari kalau Pangeran Thalal mungkin sama seperti kakaknya tidak mengerti apa-apa tentang cara bercinta.
"Baiklah... Aku akan mulai menciummu"
"Mari Aku ajari caranya" Kata Cynthia penuh percaya diri padahal sebenarnya Ia juga lupa bagaimana caranya berciuman.
Cynthia lalu merangkul leher suaminya dan langsung meraup bibir Pangeran Thalal yang manis bagai madu. Cynthia melilitkan lidahnya pada lidah Pangeran Thalal lalu memilinnya dengan lembut. Pangeran Thalal langsung terbang ke langit ketujuh. Ia baru merasakan ciuman pertamanya. Dan itu sangat lah indah. Cynthia terus membenamkan mulutnya dan menjelajahi mulut Pangeran Thalal dengan leluasa seakan Ia menjadi wanita yang paling ahli berciuman. padahal Ia sendiri hanya melakukan berdasarkan nalurinya saja. Ia sebenarnya tidak tahu juga cara berciuman yang benar. Ia benar-benar lupa lagi.
Pangeran Thalal terengah-engah. Ia semakin menegang ketika Cynthia menelusuri lehernya dan "Aakh.. Cynthia..Kau" Mata Pangeran Thalal mendelik ketika tangan Cynthia menelusuri setiap inchi tubuhnya yang mempesona. Ia mengejang ketika Cynthia menggigit dadanya dan menghisapnya menyisakan tanda memerah yang nyata.
Cynthia sudah melupakan rasa malunya ketika Ia mengusap bagian bawah tubuh Pangeran Thalal dan lalu kemudian Pangeran Thalal mengeluh ketika Cynthia memegang miliknya yang paling berharga. Cynthia merasakan ketegangan yang semakin meningkat. Ia merasakan ada benda yang terus memanjang dan mengeras secara perlahan namun pasti. Cynthia terkesiap ketika Ia memperkirakan seberapa besar keperkasaan milik suaminya.
Tangannya gemetar. Ia mencoba mengingat masa lampau tapi semua menjadi gelap. Cynthia lalu berharap kalau miliknya mampu memuat benda yang sedang dalam genggamannya dengan leluasa. Bukankah dulu juga Ia tidak merasa sakit sedikitpun.
Pasti sekarang semua akan berjalan lancar. Jadi buat apa Ia takut. Ketika Chyntia menundukkan kepalanya Pangeran Thalal langsung bangkit Ia memegang kepala Cynthia sambil mengerang kaget.
"Apa yang akan Kau lakukan?" Katanya sambil memandang Cynthia dengan wajah ngeri.
"Diamlah..dan nikmati saja. Aku akan melakukan sesuatu untuk menebus rasa sakit dikepalamu" Kata Cynthia sambil mulai membuka mulutnya. Pangeran Thalal langsung sibuk menggeliat dan mengerang. Kedua kakinya mengejang diantara Kepala Cynthia. "Chyntia...Aaakh..mmmh...Aku.." Mulut Pangeran Thalal meracau. Ia memajukan pinggulnya kedepan membuat Cynthia jadi tersedak. Ia mencabut mulutnya dan mengguman. "Jangan membenamkan semuanya kedalam mulutku. Mulutku tidak akan muat..." Cynthia protes.
"Ya Tuhan.. Cynthia alangkah vulgarnya kalimatmu" Kata Pangeran Thalal sambil memejamkan mata. Nafasnya tersengal seperti sedang berlari jarak jauh.
Ketika kemudian tubuh Pangeran Thalal semakin melonjak-lonjak sedikit liar. "Cynthia.. Cynthia..mmmhh...Aaakh..Aku sangat menikmatinya" Mendengar desahan suaminya secara naluri Cynthia makin mempercepat gerakan mulutnya hingga kemudian tanpa bisa ditahan ada semburan lava yang panas dalam mulut Cynthia.
Cynthia langsung terbatuk-batuk sambil muntah. Pangeran Thalal langsung sibuk mengambil handuk dan menahan muntahan Cynthia dengan tangannya.
"Maafkan Aku...maaf..Aku tidak sengaja. Aku tidak tahu..." kata Pangeran Thalal sambil mengurut-ngurut punggung Cynthia. Cynthia masih batuk-batuk dengan wajah memerah. Rasa aneh dalam mulutnya membuat Ia ingin memuntahkan semua dari mulutnya.
Setelah dirasa keluar semua dari mulutnya Cynthia mengusap mulutnya dengan punggung tangannya. Air matanya mengalir deras antara malu dan kaget dengan tindakan konyolnya. "Maafkan Aku.. Yang Mulia.. Aku tidak tahu kalau rasanya aneh"
"Apakah kau baru pertama melakukan?" Tanya Pangeran Thalal sambil tersenyum penuh kepuasan. Ditanya seperti itu Cynthia jadi kebingungan. Ia hanya melakukan hal-hal yang sering Ia dengar dari cerita teman-temannya waktu SMA. Waktu malam pesta dansa dan mabuk bersama teman laki-lakinya Ia tidak tahu apakah Ia melakukannya atau tidak. Jangankan melakukan hal yang Ia lakukan pada Pangeran Thalal tadi. Berciuman saja Ia lupa. Pasti dulu gara-gara mabuk alkohol hingga Ia melupakan segalanya. Yang Ia ingat Ia hanya bangun dengan kondisi teman laki-lakinya telanjang dan pakaiannya acak-acakan tak karuan.
"Aku tidak tahu..lupa" Kata Cynthia sambil berbaring di samping Pangeran Thalal. Ia tidak mau melakukan apa-apa lagi. Ia masih shock dengan semburan lava dimulutnya.
Pangeran Thalal tidak bertanya lebih jauh. "Kamu mau minum?" Tanya Pangeran Thalal.
"Apa?? Ada Alkohol kah?" Tanya Cynthia langsung semangat. Pangeran Thalal malah memijit hidung Cynthia.
"Kau lupa Aku tidak minum Alkohol"
"Oh iya Aku lupa, tapi Aku menginginkannya" Cynthia menatap penuh harap. Mungkin dengan minum Alkohol Ia bisa sedikit tenang melalui malam ini.
"Kalau Kau minum Alkohol nanti mulutmu berasa Alkohol dan Aku nanti tidak bisa menciummu. Kau boleh memilih, Minum Alkohol atau berciuman dengan ku?"
"Ooh..Kalian Kakak beradik selalu menekanku." Cynthia mengeluh.
"Jadi bagaimana? Apa mau Aku pesankan minuman untuk mu?"
"Sudah tidak usah. Aku lebih memilih berciuman dengan mu. " Kata Cynthia sambil cemberut dan Pangeran Thalal langsung mencium bibir Cynthia dengan dalam.