Arani berjalan menuju ruangan obat herbal dimana tabib biasanya berada. Ia menduga-duga dalam hati, apa yang akan dilakukan Pangeran Nizam. Pelayan berusia 28 tahun itu terkenal dengan sikap tegas dan cerdas. Ia bertanggung jawab terhadap semua urusan pribadi Nizam. Dari mulai makanan, minuman, pakaian dan keperluan pribadinya. Ia juga yang mengatur seluruh Pelayan di Ruangan Nizam. Kediaman Nizam adalah bagian istana yang khusus untuk Pangeran putra Mahkota. Terdiri dari kamar pribadi, kolam mandi, kolam renang,taman, perpustakaan, ruangan kerja, dapur, tempat makan, aula, ruang tamu pribadi dan berpuluh-puluh kamar untuk pelayan,penjaga dan tamu.
Arani sudah mengurus tempat kediaman Nizam sudah 10 tahun. Dimulai menjadi pelayan pribadi Nizam sampai dengan menjadi pelayan pembina dan sekarang Ia menduduki jabatan tertinggi di kediaman Nizam yaitu sebagai Kepala urusan rumah tangga kediaman Nizam. Berkaitan dengan posisinya Arini harus tahu semua hal tentang Nizam, mulai dari makanan dan minuman yang disukai dan tidak disukai, kesehatan, fashion termasuk kehidupan pribadi Nizam.
Arani merasakan perubahan yang sangat besar yang terjadi pada istana dengan adanya Alena. Dulu berhubungan dengan Nizam tak ubahnya seperti berhubungan dengan tembok. Tidakak ada raut wajah Nizam yang menyiratkan emosinya. Apalagi ketika Nizam kuliah di Amerika hampir selama 7 tahun. Ia hanya melayani Nizam pada saat liburan.
Tidak ada senyum, tidak ada basa-basi semua berjalan begitu datar dan tenang. Kata-kata yang keluar dari mulut Nizam cuma iya atau tidak. Bahkan seringkali hanya menggunakan gesture tubuh dan wajah. Seperti mengerutkan kening kalau tidak setuju. Membuang muka kalau Ia tidak suka. Melambaikan tangan jika memanggil atau menyuruh pergi. Emosinya juga sangat terkontrol dan terkendali.
Nizam yang memiliki hak penuh atas semua pelayan wanita tidak pernah bersikap tidak sopan. Ia tidak pernah menyentuh mereka sedikitpun walaupun diperbolehkan. Ia hanya meminta pelayanan standar sebagai pangeran.
Perubahan sikap yang Arani rasakan adalah ketika sekitar setahun yang lalu Nizam meminta ijin menikahi Alena. Ia baru melihat betapa Nizam sangat emosional. Ia hampir tidak mempercayai matanya sendiri kalau Ia tidak melihat secara langsung bagaimana ketika Nizam menarik taplak meja tempat makanan terhidang. Suara piring dan gelas yang jungkir balik seakan menyadarkan Arani bahwa majikannya berubah menjadi pribadi yang berbeda.
Perubahan itu terus terjadi dengan begitu menakjubkan Dimata Arani. Nizam yang tidak pernah tersenyum kini dapat tertawa tergelak-gelak menyaksikan kekonyolan istrinya. Nizam yang tidak pernah berkeluh kesah kini bisa meneteskan air mata. Nizam yang sama sekali tidak pernah melirik seorang wanita secantik apapun kini tampak jelas tergila-gila dengan Alena.
Bagaimana bisa laki-laki semodel Nizam yang begitu tidak ada celanya ditendang sampai KO oleh istrinya sendiri. Kini Ia disuruh mencari tabib secara diam-diam dan memanggil juru masak di dapurnya Nizam. Entah apalagi rencana majikannya tapi Arani sangat yakin bahwa perintah itu ada hubungannya dengan Alena. Apalagi tadi Ia mendengar seluruh pembicaraan antara Nizam dan Ibunya.
***
Nazawir adalah kepala Tabib istana. membawahi ratusan orang yang bekerja dan belajar tentang ilmu pengobatan yang berkaitan dengan pengobatan secara herbal dan tradisional. Tetapi tabib istana di kerajaan Nizam memperoleh pendidikan yang sama dengan dokter biasa. Ia mempelajari semua pengobatan alternatif secara herbal secara akademis dan non akademis. secara non akademis Ia menerima ilmu pengobatan dari pendidikan yang Ia warisi dari kedua orang tuanya. Nazawir bertanggung jawab terhadap semua urusan keluarga istana yang memerlukannya termasuk memberikan pendidikan kepada seluruh siswanya.
Nazawir tampak sedikit heran ketika dipanggil oleh Pangeran Nizam. Sebagai orang yang lebih banyak mendapat pendidikan di negara tempat dimana realita lebih dihargai dari hal yang sifatnya mistis dan belum pasti. Dimana segala sesuatu harus dibuktikan secara ilmiah dulu baru bisa diyakini sebagai suatu teori yang benar.
Pemanggilan dirinya oleh Nizam sangatlah aneh. Mengapa Nizam tidak memanggil seorang dokter kalau memang membutuhkan pengorbatan. Tapi tentu saja Ia tidak bisa menolak. Ia segera meninggalkan pekerjaannya dan pergi mengikuti Arani yang sedang menelepon Juru masak di tempat Nizam.
Tidak berapa lama mereka berdua sudah berdiri di depan Nizam. Pangeran karismatik itu tampak seperti biasa sangat tampan,gagah dan elegan. Apalagi disaat Ia mengenakan pakaian nasional Azura. Bulan saja ingin menenggelamkan dirinya karena tidak mampu bersaing dengan pesonanya Nizam. Jangankan berbicara bernafas saja diatur agar jangan sampai terdengar sumbang ditelinga pangeran tampan itu.
"Baiklah.. Aku sengaja memanggil kalian karena Aku ingin meminta sesuatu hal..." Nizam lalu terdiam Ia meminta rokok dulu. Terus terang Ia sedikit gugup juga, Lalu kemudian Ia melanjutkan kata-katanya setelah menghisap rokoknya.
"Aku ingin meminta obat herbal untuk kesuburan bagi istriku." Wajah Nizam sedikit memerah. Wajah Arini langsung berubah drastis menyadari permintaan Nizam yang begitu luar biasa diluar nalarnya sebagai pelayan kerajaan. Sejak kapan seorang pangeran berurusan dengan masalah kesuburan Istrinya. Bukankah kebiasaan yang berlaku itu para pangeran atau raja tugasnya hanya menabur benih miliknya lalu urusan hamil atau tidak itu adalah urusan si wanita itu masing-masing. Dan dengan wewenang mereka maka kecil kemungkinan mereka tidak memiliki anak kecuali kalau dirinya sendiri yang mandul. Tetapi memang Ia tadi mendengar bahwa Putri Alena kelihatannya belum siap hamil.
Tabib juga tercekat hatinya. Kalau diminta ramuan obat kesuburan oleh para istri raja atau pangeran sih sering tapi kalau yang mintanya Pangeran itu sendiri Ia juga terkejut luar biasa. Tapi Ia tidak berani berkomentar apapun. Ia hanya menganggukkan kepalanya.
"Baiklah yang Mulia, Hamba akan membuatnya.."
"Aku ingin ramuan itu tidak berasa karena akan aku campurkan dalam makanan atau minuman. Aku ingin reaksi obat yang kuat sehingga istriku bisa hamil secepatnya."
"Yang Mulia perkara obat kesuburan Insha Alloh hamba memilikinya tetapi agar Yang Mulia Putri bisa mengandung secepatnya maka harus diperhitungkan juga masalah hari kesuburannya"
"Mmm.. Hari kesuburan??" Pangeran Nizam mengerutkan keningnya.
Tabib istana adalah orang yang paling sering dimintai Obat kesuburan oleh para wanita istana yang menginginkan memiliki anak tetapi dengan efek yang tidak sekuat obat kimia.
"Betul Yang Mulia. Seorang wanita memiliki masa kesuburan yang berlangsung sekali selama satu bulan. Yaitu sekitar 12 sampai 14 hari sebelum siklus haidnya. Atau rata-rata dihari ke 10 sampai 17 hari sebelum haid jadi walaupun Yang Mulia nanti meminumnya tapi berhubungannya tidak dalam masa subur maka akan sulit untuk mengandung. "
Nizam jadi bingung..Ia menggosok-gosok hidung mancungnya oleh ujung jari telunjuknya.
"Bagaimana Aku tahu tentang masa subur Putri Alena?" Nizam mengguman.
"Tentu saja yang Mulia harus bertanya langsung kepada Tuan Putri tentang siklus haidnya."
Nizam langsung melengos. Menanyakan tentang masa subur pada Alena beresiko kalau tidak ditampar pasti Ia digigit dan paling fatal kalau ditendang. Antara Alena dengan macan emang beda tipis.
"Atau begini saja Yang Mulia. Bagaimana kalau Hamba dan dokter kandungan menjumpai Yang Mulia Putri agar bisa langsung berkonsultasi."
"Tidak!!! Jangan!! hhhh..." Nizam berkeringat dingin. Bukankah Ia memanggil tabib dan bukannya dokter karena Ia ingin meminta obat kesuburan yang herbal yang bisa dicampur ke dalam makanan atau minuman agar Alena tidak menyadarinya. Kalau ia minta obat kimia maka Alena pasti akan mengetahuinya.
"Tidak jangan..biar Aku sendiri yang mencari tahu. Jangan sampai Putri Alena tahu. Lakukan semuanya secara diam-diam. Sekarang Kau sebutkan saja jenis makanan yang membantu kesuburan wanita. Beri tahu juru masuk istanaku. Agar menghidangkannya setiap hari untuk Putri Alena. Dan jangan lupa untuk mencampurkan obat kesuburan ke dalam makanan atau minumannya."
Lalu Nizam melirik Arani.
"Arani.... Pasti kan Putri Alena meminum obat kesuburan dan Ia harus makan apapun yang dihidangkan oleh juru masak Istanaku Kalau sampai Putri Alena bisa hamil secepatnya maka Kalian semua akan aku timbun dengan hadiah yang banyak.
"Kalau begitu yang Mulia hamba akan membuat ramuannya dan memasukkannya ke dalam jus kurma muda. Karena Jus Kurma muda disinyalir sebagai makanan kesuburan bagi wanita walaupun khasiatnya masih perlu dibuktikan tidak ada salahnya kita mencobanya."
"Yah..baiklah"
"Oh ya Yang Mulia" Tabib itu lalu melihat rokok dijari Nizam.
"Hmmm..." Nizam mengguman lalu menghisap rokoknya.
"Sebaiknya Yang Mulia mulai untuk mengurangi merokok karena dapat menurunkan kualitas sperma yang Mulia"
Nizam langsung terbatuk-batuk kecil. Ia segera mematikan rokoknya.