Room VIP 1.
Adam duduk di tengah sofa, aura yang ada padanya terlihat sangat menakutkan, seperti aura malaikat pencabut nyawa yang hendak mencari targetnya.
Tatapan matanya begitu dingin, tangannya tak henti henti menegak wine yang ada di depan mejanya, seolah lidahnya mati rasa dengan begitu kerasnya wine yang dia minum.
Simon dan David hanya bisa terdiam, tidak berani berkutik atau pun bersuara. Mereka takut membuat Adam terusik, bisa bisa aura suram itu akan berimbas kepada mereka
Simon dan David sangat bingung dengan perubahan adam, bukanya tadi Adam yang begitu antusias untuk berkunjung ke Vago untuk bersenang senang?
Semua sibuk dengan pikiran masing masing. Hanya alunan musik di ruangan itu saja yang berani memberikan suara.
By. Maroon 5 (Baby Girl like you)
Cause girls like you run 'round with guys like me
'Til sun down when I come through
I need a girl like you, yeah yeah
Girls like you love fun, and yeah, me too
What I want when I come through
I need a girl like you, yeah yeah
Yeah yeah yeah, yeah yeah yeah
I need a girl like you, yeah yeah
Yeah yeah yeah, yeah yeah yeah
I need a girl like you, yeah yeah
I need a girl like you, yeah yeah
I need a girl like you.
"Shit! ucap Adam dengan kencang, membuat Simon dan David begitu kaget sampai berdiri dari duduknya.
"Bawa gadis waiters itu kemari! Ucap Adam dingin.
______
Dilantai satu, Jade sedang bertopang dagu sambil memperhatikan Jhoni dengan piawainya meracik minuman, tangannya begitu terampil. Aura maskulin Jhoni sangat terpancar.... pantas saja hampir semua bangku bar di hadapan Jhoni penuh dengan wanita wanita cantik yang memujanya.
Namun Jhoni terlihat tidak tertarik dengan itu, mata dan senyum Jhoni hanya di arahkan kepada Jade yang duduk di sudut bangku bar.
"Minumlah, ini racikan istimewa yang ku buat untuk mu Jade. Ucap Jhoni membuyarkan lamunan Jade dengan memberikan nya segelas Koktail berwarna pink muda ada buah Cherry di dalamnya.
"Huft... Aku tidak bisa minum beralkohol ka Jo. Jawab Jade dengan malas
"Mau aku ganti dengan segelas susu hangat? Senyum mengejek Jhoni mengembang.
"Haiss..... Hari ini sungguh bukan hari keberuntungan ku ka Jo! Mengapa banyak pria sinting yang aku temui disini.
"Maksud mu aku salah satunya Jade?
"Hahaha... bukan! Kau tidak termasuk di dalamnya ka Jo! Ujar Jade dengan kaku.
"Jas siapa yang kau pakai, itu terlihat sangat mewah? Selidik Jhoni tidak suka.
Jade hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Jhoni. Tangan Jade memainkan gelas koktail di depannya, dia mengambil buah Cherry di dalam gelas itu dan memasukkan nya dalam mulutnya.
"Ok .. Jagan di bahas, ciciplah koktail itu... kau pasti akan menyukainya. Rasanya sangat manis dan nikmat.
"Bagaimana bila aku mabuk? Mata Jade melotot lucu kearah Jhoni
"Ada aku disini... Satu gelas tidak akan membuat mu mabuk Jade. Ada senyum samar di bibir Jhoni.
"hmmmmm.. baiklah.... aku akan mencobanya. Jade menegak koktail itu dengan sekali teguk. "Wah sangat manis... walau tetap terasa panas di tengorokan ku!
"Seharusnya kau minumnya perlahan lahan Jade, untuk menikmati setiap sensasinya. kata Jhoni.
"Nona!
Tiba tiba dari arah belakang, muncul Simon dan David. "Bisakah aku bicara sebentar? Ini sangat penting.
Jade terlihat agak kaget melihat kemunculan Simon dan David secara tiba tiba di belakangnya. Namun Jade menganggukkan kepalanya setuju.
Jade kembali ke arah Jhoni. "Ka jo aku ke atas sebentar ada pelanggan yang membutuhkan bantuan ku.
"Apa semua baik baik saja Jade?
"Semua baik baik saja, berlalu pergi sambil melambaikan tangan ke arah Jhoni.
"Duduk! Perintah Adam kepada Jade yang berdiri tak jauh dari hadapan Adam. "Kalian berdua keluar! kepada kedua sahabatnya, dan mereka mematuhi instruksi dari adam pergi secepat kilat dari sana.
"Aku tidak suka mengulang perkataan ku! Apa kau mau aku mengeret mu nona?
Jade sedikit bingung dengan situasi yang ada namun Jade patuh mengikuti perintah pria di depannya.
Jade duduk persis di sebelah kiri adam, yang jaraknya bisa dibilang cukup dekat.
Adam meneguk semua Wine yang dipegangnya lalu dengan pasti memutar duduknya menghadap jade. Adam menarik paksa tubuh Jade mendekat dengannya, jarak wajah Adam dan Jade sekarang hanya sejengkal saja.
"Apa yang Tu....
Suara Jade hilang seketika, saat bibir Adam membungkam bibir Jade dengan cepat.
"Oooh NOOO!!! my first kiss jerit Jade dalam hati.
Wine itu sudah berpindah tempat di dalam mulut Jade, karena tak bisa bernafas dengan benar Jade menelan semua wine yang berada di dalam mulutnya.
"Uhuk.. uhuk..
Jade terbatuk. Tengorokan nya terasa terbakar habis dan sangat kering. Muka dan telinga jade memerah panas.
Adam memperhatikan Jade dengan senyum sinis, Adam mengelus bibir merah Jade dengan ibu jarinya membersihkan sisa wine yang sedikit menetes di ujung bibirnya. Lalu Adam menghisap ibu jarinya sendiri...
Jade mendorong tubuh pria di depannya untuk menjauh, Jade merasa sangat panas! Tenggorokan dan tubuhnya terasa sangat terbakar.
"Air! Air!! Suara Jade terdengar serak dan kering. Jade bangkit dari duduknya hendak menyambar air mineral yang ada di atas meja.
Namun Adam lebih cepat dan tanggap meraih air mineral di atas meja dengan tangannya yang panjang. Adam mengangkatnya tinggi, Jade melompat lompat untuk meraih air itu. Tentu saja Jade tidak bisa meraih air itu, karena ukuran tinggi tubuh mereka sangat jauh berbeda.
Jade begitu tersiksa dengan tengorokan nya yang terasa terbakar kering.
"Air... plisss...
Suara Jade begitu memohon, Jade hendak berlari pergi dari ruangan itu. Namun tangan kokoh Adam mencengkram kuat pinggang ramping Jade.
"Kau tidak akan kemana mana. Sambil berbisik serak di telinga Jade, dan menggigit kecil cuping telinganya. membuat tubuh gadis itu bergetar.
"Aku butuh air!!! Tenggorokan ku begitu terbakar tuan!!! Jerit Jade lantang, sambil memaksa tubuh Adam menjauh darinya... namun hasilnya nihil.
"Adam... Panggil nama ku... Adam... Dan memohon lah. masih berbisik di telinga jade.
"A.. A...Adam.. Ku mohon... berikan air mineral itu pada ku...".
"Dengan apa kau akan membayarnya, bila aku memberikan air ini nona?
"Dengan apa pun dan berapa pun! Aku akan membayarnya! berikam air itu sekarang! Kata Jade pasti.
"Baiklah... Pegang kata kata mu nona... Aku tidak suka orang yang ingkar janji.
Adam tersenyum tipis di samping telinga Jade, kepalanya semakin menunduk kebawah menuju leher putih jade menghirup seluruh wanginya yang manis, tidak pernah Adam temukan wangi seperti ini di wanita wanita yang menemaninya.
Terlalu manis... Adam mencium keras leher milik Jade dengan rasa lapar.
"Tuan!! Apa yang kau lakukan! Jade mendorong tubuh Adam, sambil memegang lehernya yang terasa panas dan ngilu.
Adam Bangkit dari fantasinya sendiri, menegakkan tubuhnya dan mengelus bibirnya sendiri dengan ibu jari miliknya. Mata Adam tajam melihat bekas kiss Mark merah gelap di leher putih Jade. Adam serasa begitu bangga, dan tentu saja Jade tidak tahu.
"Minumlah! Adam menyerahkan air mineral itu ke tangan mungil Jade.
"Ingat nona... kau memiliki hutang pada ku dan kau harus membayarnya. Sambil mengangkat dagu Jade dan menatap tajam menusuk ke manik mata coklat muda milik Jade. Mencium kembali bibir Jade dengan cepat sehingga Jade tidak sempat bereaksi.
Adam tersenyum misterius sesaat kepada Jade lalu pergi meninggalkannya dan menuju pintu keluar dari room VIP 1.
"Kau milik ku! Ucap Adam dalam hatinya.