Ruan Changchun menyeringai dan melambaikan tangannya. "Tidak, tidak, tidak, anda salah. Saya hanya ingin tahu apakah Guru membutuhkan asisten untuk berlatih alkimia di gua. Saya bersedia membantu."
Dia berhenti bicara sejenak lalu menyeringai lagi. "Guru, anda pasti sangat memahami Changchun. Changchun tidak pernah melanggar perintah dari Guru, bukan? Meskipun Kakak Tertua mengatakan bahwa Guru telah menangkap Adik Junior dan ingin membunuhnya, namun saya pikir itu semua hanya imajinasi Kakak Tertua."
Dia berbicara sambil mengamati raut wajah Tetua Matahari Ketiga. Ketika dia menyebutkan bahwa Tetua Matahari Ketiga menangkap Adik Junior dan ingin membunuhnya, dia melihat kilatan aneh di matanya. Hatinya langsung sesak.
Apakah Guru memang ingin melakukannya? Apakah Guru main tangan karena Kakak Tertua telah mengetahuinya?
Semakin dalam dia memikirkannya, hatinya semakin dingin. Dia merasa terkejut dan tidak percaya, tapi dia masih tersenyum.