Bibir Pei Ge melengkung menjadi senyum tipis. Dia sudah punya rencana dalam benaknya. Justru karena dia tahu betapa pentingnya kelemahan ini bagi Qu Jingwan, jadi dia semakin percaya arti di balik tindakannya sendiri.
Ketika sepakat dengan musuh, seseorang tidak boleh menampakkan senjata mereka dahulu. Lebih baik menampakkannya pada mereka ketika si musuh tidak memperhatikan.
"Jadi kamu sangat yakin karena kelemahan Qu Jingwan?"
Qu Xiujie mengendarai mobil sambil berbicara.
"Benar. Semua orang mempunyai satu kelemahan dan aku punya lebih. Namun, karena aku punya cadangan, Qu Jingwan tidak akan cukup bodoh untuk menggunakan kelemahanku untuk mengancamku. Di matanya, aku tahu jauh lebih banyak dari yang dia tahu, jadi dia tidak berani mencoba dan melakukan hal yang tidak aku biarkan dia lakukan."
"Ge Ge, kamu sungguh kejam."