Ji Ziming memeluk wanitanya dengan lembut, aromanya yang familier menenangkan hati si wanita.
Dengan suara pelan, Pei Ge berkata, "Mari kita tinggalkan insiden anak kita ini di belakang kita."
"Mengesampingkan masalah ini?" Pria itu menyipitkan matanya saat berbicara dengan nada kejam. "Bagaimana bisa kau membiarkan wanita itu terus tinggal dalam keluarga kita? Tidak peduli apa yang direncanakan untuk dilakukan dengan tinggal di sini, aku tidak akan membiarkan kejadian itu terjadi lagi!"
"Tidak!" Pei Ge mendongak. Kesepian dan kecemasan di matanya membuat hati pria itu sakit.
"Mengapa tidak? Dia mencelakai putra kita, jadi bagaimana bisa kita memaafkannya begitu saja?"
Ji Ziming menggeram dengan suara pelan saat menatap Pei Ge dengan kebingungan berputar-putar di iris gelapnya. "Tidak ada yang bisa menggertak orang yang penting bagiku."