"Mama, ada apa?"
Kedua anak terbangun karena teriakan Pei Ge. Sambil mengusap mata mereka dengan tangan mungil mereka, mereka menatapnya.
Ketika mendengar suara anak-anaknya, Pei Ge pulih dari rasa takut mendalam yang mencengkeram hatinya.
"Tidak apa-apa! Mama hanya mimpi buruk."
Sambil menundukkan kepalanya, Pei Ge mengecup kepala anak-anaknya sambil menenangkan mereka.
Namun keduanya tidak diam saja. Dengan mata lebar, mereka bertanya dengan penasaran dan cemas.
"Mimpi buruk seperti apa Ma?"
"Iya. Apa yang Mama mimpikan?"
Pertanyaan anak-anak itu membuatnya mengerutkan dahi.
Itu benar. Mimpi buruk apa yang barusan aku mimpikan ….
Mengapa aku tidak bisa mengingatnya?
Alisnya mengernyit saat matanya jadi dipenuhi dengan kebingungan.
Pei Ge tampaknya bermimpi dikunci di dalam ruangan gelap, tempat yang bahkan dia tidak bisa melihat tangannya.
Kemudian ….