Malam ini gelap gulita.
Bulan berbentuk bulat dan bersinar cerah.
Setelah berada di ruang kerja beberapa saat karena dia mempelajari beberapa dokumen, Ji Ziming ingat kalau putranya sedang meratap tadi.
Setelah mempertimbangkan sesaat, Ji Ziming memutuskan untuk melihat sekilas apakah putranya sudah berhenti menangis.
Dalam perjalanannya ke sana, dia sama sekali tidak mendengar suara ratapan.
Ji Ziming menghela napas lega, berpikir bahwa ibunya akhirnya berhasil menenangkan putranya yang merepotkan.
Di depan kamar si kecil, dia berhenti sejenak sebelum memutuskan untuk melihat ke dalam.
Oleh karena itu, dia membuka pintu dan masuk ke kamar tidur.
Kamar tidur itu redup dengan hanya bulan yang berfungsi sebagai cahaya. Dia meringankan langkahnya saat berjalan melintasi ruangan menuju tempat tidur putranya.
Melihat wajah damai dan manis putranya, wajah Ji Ziming rileks dan kerutan di wajahnya melembut.