Malam ini sunyi dan suhu di luar pas sekali.
Bulan purnama menggantung cerah di langit biru tua yang bertaburan bintang.
Sinar bulan yang terang dan indah menyinari pasangan yang berdiri di tempat terbuka.
"Ziming, jangan pikirkan ucapan ibuku."
Pei Ge mendongak menatap sosok tanpa cacat pria itu, yang jelas sekali diterangi oleh bulan yang berwarna perak.
Di bawah cahaya bulan, pria itu tampak lebih berwibawa dan seperti dari dunia lain. Dia mempunyai aura kuat yang bisa menolak siapa pun untuk mendekat.
Pria luar biasa ini milikku. Dia … milikku ….
Saat pikiran ini melintasi benaknya, bibirnya melengkung ke atas membentuk senyuman bahagia.
"Jangan memikirkannya?"
Pria itu menaikkan alisnya mendengar ini. "Bukankah kamu ingin menikah denganku tadi?"
"Ugh …" Pei Ge mengerjap dan melirik pria itu, sambil bergumam, "Bukankah aku sudah menikah denganmu cukup lama? Kita bahkan sudah mendapatkan sertifikat pernikahan …."