Ruang privat itu menjadi hening menakutkan begitu ketiga wanita itu menutup pintu kayu berwarna cokelat oranye setelah mereka keluar.
Melihat Ji Ziming menghabiskan satu demi satu gelas, ketiga pria itu bertukar pandangan dengan penuh keingintahuan.
Mereka belum pernah melihat penampilan Ji Ziming yang kelihatannya begitu mabuk cinta sebelumnya.
Ji Ziming yang mereka kenal memiliki sikap yang acuh tak acuh, hampir seperti robot. Bahkan teman-teman dan keluarganya diperlakukan dengan dingin olehnya. Meskipun dia merasakan emosi, dia tidak pernah memperlihatkannya.
Namun, kali ini….
Karena ketiganya tidak tahu harus mengatakan apa, ruangan itu tetap hening.
Lampu kuning menyinari ruang pribadi yang didekorasi dengan mewah, juga tanaman di dalamnya, memberikan perasaan hangat dan nyaman.
Musik instrumental yang elegan terus diputar di dalam ruangan. Setiap nada merdu melayang ke telinga para penghuni kamar.