Setelah selesai menikmati makanan nya, barulah prof Hans memberitahukan alasan ia ingin menemui Clara.
"Clara maaf jika aku menanyakan hal ini ... bolehkah aku mengetahui sedikit latar belakang keluargamu ?" tanya Prof Hans tiba tiba.
Clara sontak mengerutkan alisnya, pasalnya ia tak menyangka bahwa prof.Hans akan menanyakan mengenai latar belakang keluarganya.
"Apa maksudmu pa ? mengapa kau menanyakan latar belakang keluarganya ? apakah itu penting bagimu ?" ketus Mr.K pada sang papa.
"Hei ... kau tak sopan Kev" tegur Clara pada Mr.K.
"Ta..-tapi .. "
"Tak ada tapi tapian" potong Clara pada Mr.K dengan tatapan tajam.
Mr.K hanya dapat merengut mendengar perkataan Clara.
Entah mengapa ia tak suka di sela Clara, namun mau bagaimana lagi Clara telah memperingatinya, untuk itu Mr.K hanya dapat menghela nafasnya perlahan dan mengalah pada Clara.
"Ada apa sebenarnya prof.Hans mengapa kau tiba tiba bertanya mengenai latar belakang keluargaku ?" tanya Clara sopan.
Prof. Hans tersenyum mendengar perkataan Clara.
Sungguh sebenarnya prof. Hans tak ingin bertanya mengenai hal tersebut, namun berhubung keadaan yang menuntutnya bertanya, jadi dengan terpaksa Prof.Hans menanyakan nya pada Clara.
"Apa kau cucu dari nyonya Cleint ?" tanya Prof.Hans sambil menatap Clara lamat lamat.
Clara menganggukan kepala nya perlahan.
Prof. Hans menghela nafasnya pelan.
"Sudah kuduga ... pantas saja dia menyudutkanku untuk memberitahu data pemeriksaan pasien pada nya" ucap Prof.Hans tanpa sadar.
"Apa maksudmu ?" tanya Clara bingung.
Prof.Hans memejamkan maniknya sejenak.
"Nenek mu adalah kerabatku ..." lirih Prof.Hans pada akhirnya.
"A..-apa ??" keget Mr.K tiba tiba.
Clara menautkan alisnya bingung.
Mengapa Mr.K yang kaget mendengar ucapan papanya ? Bukankah seharusnya dirinya yang kaget ?
Itulah yang terbesit di pikiran Clara.
"Ada apa Kev ?" tanya Clara pada Mr.K
Mr.K menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
'Sial mengapa papa malah dekat dengan nenek nya Clara..... bagaimana kalau nenek Clara tau identitasku ?' monolog Mr.K dalam benak.
"Jadi .... prof.Hans sudah mengenal lama nenekku ?" tanya Clara pelan.
"Hng ... kurang lebih begitu ... mungkin sebelum kau lahir aku telah mengenal nenek mu dengan baik" ucap Prof.Hans tenang.
Clara sedikit menganggukan kepalanya.
"Apa saja yang ditanyakan nenek ku padamu ?"
"Tentu saja seputar dirimu ... hanya saja saat itu aku sempat ragu untuk memberitahu mengenai dirimu sepenuhnya, karena bagaimanapun juga kau pasien ku .. dan data pasien adalah tanggung jawabku ... untuk itu aku mengatakan padanya ... aku harus mengkonfirmasi kan dulu padamu .... jadi ... apakah aku boleh memberitahukan mengenai kondisimu pada nenekmu ?? seperti nya dia khawatir padamu" ucap Prof.Hans.
Clara tampak menimbang perkataan prof.Hans, ia tahu bahwa neneknya sangat menyayangi dirinya, bahkan lebih menyayangi dirinya dibanding kan dengan kakaknya.
"Baiklah ... prof.Hans boleh memberitahu nenek ku mengenai kondisi ku ... tapi jangan kau beritahu pada nya mengenai luka yang ada di perutku ... aku tak mau dia khawatir" ucap Clara dengan tegas.
"Baik ... aku sudah menduganya seperti itu ... kudengar kalian juga sudah menemui nyonya Cleint belakangan ini ?" tanya Prof.Hans.
Clara menganggukan kepala nya antusias.
"Hng .... aku dan Kevin menginap di rumah keluargaku baru baru ini"
Prof.Hans tersenyum mendengar ucapan Clara.
"Pasti bocah ini tak mengenalkan ku pada keluargamu" ucap prof.Hans tiba tiba.
Clara meneguk saliva nya kasar.
Tentu saja Mr.K tak mengenalkan prof.Hans pada keluarga Clara, bahkan sampai saat ini saja status Mr.K di depan keluarga Clara masih menggunakan identitas penyamarannya sebagai asisten Clara, yang tentu saja prof.Hans tak tahu.
'Aish bagaimana ini ? kenapa situasi nya menjadi rumit ?' gumam Mr.K dalam benak.
"Pa ... seperti nya setelah ini ada yang ingin kubicarakan dengan mu ... berdua" ucap Mr.K pada sang papa.
"Baik" ucap Prof. Hans singkat.
Setelah prof.Hans menyetujui ajakannya, Mr.K mengedarkan pandangannya sejenak.
Disudut resto beberapa orang tampak tengah memperhatikan tingkah laku mereka ... bahkan mungkin berusaha menguping pembicaraan mereka.
"Pa ... kita sebaiknya berbicara di lain tempat setelah ini, kau ikut saja dengan mobilku" ucap Mr.K tegas.
'Sial mereka semakin banyak... dimana David ?' geram Mr.K dalam benak.
Tanpa aba aba Mr.K memberi pesan singkat pada seseorang.
'Dimana ? ... jangan menyesal'
.
.
Melihat situasi yang semakin tidak kondusif menurut Mr.K, ia langsung memberikan kode pada Clara untuk segera beranjak.
Sejujurnya Clara tak memahami sepenuhnya maksud Mr.K, hanya saja dia percaya pada Mr.K, bahwa hal itu mungkin untuk kebaikannya.
Mr.K segera menggandeng tangan Clara agar tetap dalam penjagaanya, sedangkan prof.Hans hanya bingung dengan tingkah anaknya yang sedikit mencurigakan.
"Pa ... sebaiknya kau mengikuti ku ... situasi disini tidak aman untuk Clara" bisik Mr.K pada papanya sendiri.
Dengan terpaksa Prof.Hans mengikuti langkah Mr.K tanpa bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Ditengah Mr.K berjalan keluar dari resto, tampak sebuah pesan masuk ke handphonenya.
'Done...percayakan padaku'
Ada sedikit kelegaan yang di rasakan oleh Mr.K.
Mr.K, yang diikuti oleh Clara dan Prof.Hans melanjutkan kembali langkah nya menuju mobil yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.
Hingga .....
TINNNNN ....
Bruk
—————
Please leave comment and vote 😊