Sherina pun masih mengatur napasnya setelah pertempuran panas itu. Kali ini, Leonard Kang memasukkannya dan memulai irama itu lagi. Tangannya menyelusup masuk dan memegangi leher Sherina. Satu lengannya menahan tubuhnya dan menempel pada kasur.
Sherina pun bereaksi sama, memegang leher belakang pria itu dan satunya lagi berusaha memainkan liang kewanitaan ku sendiri. Leonard Kang melihat adegan itu, dan tersenyum. Sherina pun semakin liar, dia tidak peduli kalau ini hanya sebuah permainan saatu malam. Yang terpenting kepuasan dari semua ini.
Semakin cepat, semakin dalam dan Sherina pun mendengar Leonard Kang mendesah di telinganya. Tubuhnya ambruk sambil di rasakan denyut-denyut di bawah sana. Dia selesai, Sherina pun menyelesaikan tugasnya.