Disaat Andhyta menginjak
usia 7 tahun, ia mulai masuk ke Sekolah Dasar Negeri yang dipilihkan orang tuanya.
Dalam hari pertama ia masuk, ia sudah medapatkan perhatian teman" baru di kelasnya, gadis mungil yang memiliki rambut panjang dan warnanya yang hitam pekat, dan matanya yang berwarna merah maroon besar itu telah menarik perhatian semua teman" yang melihatnya.
"Hai teman - teman, namaku Andhyta Putrika Swaradana, biasa dipanggil Dhyta, aku harap aku bisa menjadi teman kalian mulai sekarang"
Perkenalan yang disambut hangat oleh seluruh siswa - siswi dikelasnya.
Dhyta memperkenalkan dirinya dengan menatap semua teman baru, dengan malu" dan lalu ia menundukkan wajahnya lagi, sehingga teman" barunya tidak dapat melihat senyum simpulnya.
Singkat cerita.
Satu tahun itu begitu cepat, Dhyta merasakan kebahagiaan dengan teman" seusianya, sampai hari itu tiba.
Hari dimana seorang perempuan yang menemaninya saat ia baru lahir, Dhyta sangat senang dengan kehadiran Ananthasya dirumahnya, dia pikir Ayah dan Bundanya yang menyuruhnya datang, jadi Dhyta tidak kepikiran untuk menanyakanya.
"Hai Sia...
Kapan kamu datang kerumahku?...", tanya Dhyta dengan tersenyum lebar sambil menyentuh bahu Sia.
"Aku datang baru saja Dhyta, bagaimana kabarmu?...", tanya Sia dengan suara serak dan berat.
"Sia, kenapa bahumu sangat dingin?..."
"Ahhh...
Mungkin karna perjalanan ku kesini tadi, aku berlari sepanjang jalan", jawab Sia dengan tersenyum
"Aku pikir bunda yang menjemputmu",tingkahnya bingung,sembari ia menaruh tas ranselnya di meja belajar.
"..." "bagaimana bundamu menjemputku, menjemputku di TPU?...*,dalam batin Sia
"Sia...
Kau sekolah dimana?...",tanya Dhyta
"Kenapa kau tidak sekolah dengan ku saja?...,dan tinggal disini bersamaku",sambungnya
"Aku tak tahu, mungkin aku akan tinggal bersamamu, tapi aku tak perlu sekolah denganmu", jelasnya
"Pasti Sia adalah anak yang pintar ya?..."
"Aku tak tahu, dan berhentilah bertanya, aku sedang kesal sekarang", jawab Sia, dengan cemberut.
"Oke...Baiklah"
"Kau mau ikut aku kesekolah besok?...,aku akan memperkenalkan mu kepada teman - teman baruku", tanya nya sambil duduk ditepi kasur, disamping Sia.
"Benarkah!!!..."
"Tentu saja aku mau", sambungnya
Disaat itu, mereka hanyalah anak" dibawah umur, yang belum mengerti yang ghaib dan yang tidak, mereka hanya memikirkan apa yang mungkin membuatnya bahagia.
Keesokanya disekolah,
"Hai teman-teman, aku membawa teman baru, namanya Sia, dia sangat pandai", dengan senyum lebarnya, ia memperkenalkan Sia di depan kelas.
"Dimana temanmu itu?...", tanya Bima, dengan memiringkan kepala dan memegangi ujung dagunya.
"Hey..., apa tak ada yang melihat dia, dia disampingku kau tau?...", jawab Dhyta dengan menunjuk kearah sampingnya tempat Sia berdiri.
"Sepertinya tidak, karna kami hanya melihatmu, tidak ada orang disampingmu", jawab Jack dengan jelas dan rinci.